Mohon tunggu...
Zahara Fauziah
Zahara Fauziah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penerapan Alat Peraga Timbangan Bilangan Pada Matematika

27 Juli 2017   21:08 Diperbarui: 27 Juli 2017   21:45 13892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Menurut Simanjuntak dalam bukunya yang berjudul Seni Bercerita (2008 : 80) terdapat tiga jenis alat peraga yakni a) alat peraga lihat (visual aids); b) alat peraga dengar (audio aids); c) alat peraga audio-visual.

           Alat peraga lihat (visual aids) berfungsi untuk menstimulasi indera penglihatan pada saat terjadinya proses belajar. Alat peraga ini dibagi menjadi dua, 1) alat peraga yang diproyeksikan, meliputi slide, strip, film, dsb; 2) alat peraga yang tidak diproyeksikan, meliputi benda dua atau tiga dimensi, peta, bagan, grafik, gambar, antagomi, globe, dsb. Alat peraga dengar (audio aids) berfungsi untuk menstimulasikan indera pendengaran pada saat terjadinya proses belajar. Misalnya video cassette, pita suara, piringan hitam, dsb. Seperti halnya alat peraga visual, alat peraga audio juga dibagi menjadi dua, yakni 1) alat peraga sederhana, adalah jenis alat peraga yang menggunakan alat-alat sederhana yang tersedia di lingkungan sekitar; 2) alat peraga rumit, adalah jenis alat peraga yang berteknologi seperti slide film video, video cassette, dsb. Alat peraga audio-visual merupakan perpaduan antara alat peraga lihat dan alat peraga dengar. Dapat berupa video, slide power point, dsb.

           Menurut Suherman (2003: 243), macam-macam alat peraga yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika, diantaranya: a) alat peraga kekekalan luas, seperti luas daerah persegi panjang, luas daerah bujur sangkar, luas daerah jajar genjang, dsb; b) alat peraga kekekalan panjang, seperti tangga garis bilangan, pita garis bilangan, neraca bilangan, dsb; c) alat peraga kekekalan volume, seperti blok dienes, volume kubus, volume tabung, dsb; d) alat peraga kekekalan banyak, seperti lidi, kartu, dsb; e) alat peraga untuk percobaan dalam teori kemungkinan, seperti uang logam, dadu, dsb; f) alat peraga untuk pengukuran, seperti meteran, busur derajat, roda meteran, dsb; g) bangun-bangun geometri, seperti macam-macam daerah segi empat, pengubahan daerah segi banyak, daerah segi banyak, dsb; h) alat peraga untuk permainan dalam matematika, seperti mesin fungsi, saringan Eratosthenes, bujur sangkar ajaib, dsb.

Kriteria dalam Pemilihan Alat Peraga

           Menurut Ruseffendi (dalam Darhim, 1996: 14), yang harus diperhatikan dalam membuat alat peraga yakni a) tahan lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat), b) bentuk dan warnanya menarik, c) sederhana dan mudah dikelola, d) ukurannya sesuai dengan ukuran fisik siswa, e) Dapat menyajikan konsep (tidak mempersulit pemahaman), f) sesuai dengan konsep pembelajaran, g) peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir yang abstrak bagi siswa, h) bila kita mengharap siswa belajar aktif (sendiri atau berkelompok), alat peraga itu supaya dapat dimanipulasikan yakni dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot, dan lain-lain, i) memiliki lebih dari satu kegunaan.

Penerapan Alat Peraga Timbangan Bilangan pada Operasi Hitung Aljabar


Aturan Penggunaan Timbangan Bilangan

  1. Timbangan bilangan hanya digunakan pada bilangan-bilangan yang nilainya kecil.
  2. Lengan timbangan sebelah kiri dan kanan harus seimbang, serta berat masing-masing anak timbangan sama.
  3. Hasil suatu operasi bilangan (jawaban) benar apabila lengan timbangan sebelah kiri dan sebelah kanan setimbang.
  4. Jawaban ditunjukkan oleh angka yang tertera pada lengan timbangan sebelah kanan tempat digantungnya timbangan dalam posisi lengan timbangan setimbang.

Cara Penggunaan

  1. Operasi Hitung Penjumlahan (Contoh: 3 + 5 = 8)

         Gantungkan sebuah anak timbangan pada angka 3 dan 5 di lengan sebelah kiri. Untuk menunjukkan hasil penjumlahan tersebut, dapat dicoba menggantungkan sebuah anak timbangan pada lengan sebelah kanan sampai kedua lengan timbangan seimbang. Ternyata setelah anak timbangan digantungkan di angka 8 pada lengan sebelah kanan, maka timbangan akan seimbang. Sehingga kesimpulannya 3 + 5 = 8.

Gambar 1. Operasi Penjumlahan
Gambar 1. Operasi Penjumlahan


2. Operasi Hitung Pengurangan (Contoh: 9 -- 3 = 6)

       Untuk menunjukkan hasil pengurangan 9 -- 3, dapat dicoba dengan menggantungkan sebuah anak timbangan di angka 9 pada lengan sebelah kanan. Selanjutnya gantungkan sebuah anak timbangan di angka 3 pada lengan sebelah kiri. Lalu dengan mencoba-coba, gantungkan sebuah anak timbangan pada lengan sebelah kiri sampai kedua lengan timbangan seimbang. Ternyata setelah anak timbangan digantungkan di angka 6 pada lengan sebelah kiri, maka timbangan akan seimbang. Sehingga kesimpulannya 9 -- 3 = 6.

Gambar 2. Operasi Pengurangan
Gambar 2. Operasi Pengurangan

3. Operasi Hitung Perkalian (Contoh: 2 x 3 = 6)

       Gantungkan tiga buah anak timbangan di angka 2 pada lengan sebelah kiri. Untuk menunjukkan hasil perkalian 2 x 3, dapat dicoba dengan menggantungkan sebuah anak timbangan pada lengan sebelah kanan sampai kedua lengan timbangan seimbang. Ternyata setelah anak timbangan digantungkan di angka 6 pada lengan sebelah kanan timbangan akan seimbang. Kesimpulannya 2 x 3 = 6.

Gambar 7. Operasi Perkalian
Gambar 7. Operasi Perkalian

4. Operasi Hitung Pembagian (Contoh: 8 : 2 = 4)

       Gantungkan sebuah anak timbangan di angka 8 pada lengan sebelah kanan. Untuk menunjukkan hasil pembagian 8 : 2, dapat dicoba menggantungkan 2 buah anak timbangan sekaligus pada lengan sebelah kiri sampai kedua lengan timbangan seimbang. Ternyata setelah kedua anak timbangan digantungkan di angka 4 pada lengan sebelah kiri, maka timbangan akan seimbang. Kesimpulannya 8 : 2 = 4.

Gambar 8. Operasi Pembagian
Gambar 8. Operasi Pembagian
Penutup

Simpulan

       Dalam membantu guru menjelaskan materi pada mata pelajaran matematika, dibutuhkan alat peraga untuk dapat memudahkan siswa memahami materi yang diberikan. Dalam mempelajari materi operasi hitung, salah satu alat peraga yang dapat digunakan adalah Timbangan Bilangan. Cara penggunaannya adalah dengan cara menentukan operasi hitung yang akan digunakan, kemudian menggantungkan anak timbangan pada dua angka di lengan sebelah kiri. Lalu gantungkan sebuah anak timbangan pada salah satu angka di lengan sebelah kanan sampai lengan timbangan seimbang. Ketika sudah seimbang, maka angka tersebut adalah hasil dari operasi hitung yang kita cari.

Saran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun