Mohon tunggu...
Zaenal Arifin
Zaenal Arifin Mohon Tunggu... Guru - Kawula Alit

Guru matematika SMP di Banyuwangi, Jawa Timur. Sedang masa belajar menulis. Menulis apa saja. Apa saja ditulis. Siap menerima kritikan. Email: zaenal.math@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku Najis Mughallazah

25 Maret 2019   11:54 Diperbarui: 25 Maret 2019   11:58 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku berhusnudzon. Tetap berburuk sangka. Beliau yang alim tentu tidak berniat tak menyapa tetangga. Gus Zae, mantan Ketua Tim Bahtsul Masail. Tak mungkin Dia tak ingin menyapa.

Malam berikutnya, Malam Minggu. Beliau keliling pesantren. Gus Zae, sambil membawa senter, Beliau meronda. Menjaga keamanan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Saat ini aku pasif. Tidak menyapa terlebih dahulu. Takut kecewa. Kutunggu, harap-harap cemas. Menantikan Gus Zae yang lewat di depanku. Menyapaku, atau sekedar satu kata "Monggo." Sepi, nyaris tiada suara, apa potonganku seperti santri? Tak terlihat olehnya, gerobak pentol? Di hadapanku. Lampu neon menyala, tak cukup menerangi. Wajahku yang hitam. Uh! Sungguh terlalu!

Apa Kau kira, aku asu? Atau temannya celeng? Sehingga Kau takut terkena najisnya. Susah menyucikannya. Harus tujuh kali. Disertai debu satu kali. Apa aku sama dengan mereka? Dalam kitab fiqih mu. Manusia tetanggamu termasuk najis? Apakah orang yang bukan gurumu, dalam kitab-kitab yang Kau kaji termasuk najis mughallazah? Najis Besar, bahkan sangat besar. (*)

#Kang guru protes sosial

25 Maret 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun