Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapakah King Maker Politik pada Pilpres 2024?

21 Desember 2022   08:48 Diperbarui: 27 Desember 2022   17:49 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Para King Maker Sedang Rapat Membahas Situasi Politik Terkini, Sumber Foto CNBC Indonesia

Lingkar Survei Indonesia atau LSI Denny J keluarkan hasil amatan terbaru tentang ranking King Maker penentu capres dan cawapres pada pilpres 2024. Disarikan dari berbagai sumber, ada empat tokoh politik senior yang terjaring masuk survei. Berturut-turut sesuai peringkat, mereka adalah Megawati di peringkat pertama, Airlangga Hartarto kedua, Prabowo Subianto ketiga dan Surya Paloh keempat.

Dikutip dari tayangan Republika.co.id tanggal 20/12/2022, Peneliti LSI Fitri Hari mengatakan, yang dimaksud “King maker dalam penelitian kami adalah mereka atau pihak atau orang yang memegang kunci penuh dalam penentuan capres-cawapres”. Dalam konteks ini, peran empat tokoh politik di atas sebatas pada mengantarkan kandidat sebagai calon.

Cuma dari sudut pandang fungsi, sebenarnya lebih dari itu. Disamping dapat mengantarkan calon hingga punya tiket daftar ke KPU, King Maker juga punya peran bisa mengantarkan pasangan capres cawapres menang kontestasi rebutan vox pop. Kalau demikian yang dimaksud, maka ruang lingkup King Maker meliputi partai pengusung dan tokoh politik yang punya kharisma besar untuk mendulang suara.

Peran King maker sebagai pengusung tak lepas dari aturan presidential threshold. Ditentukan dalam UU Pemilu, bahwa partai politik atau gabungan partai politik yang dapat mendaftarkan capres cawapres harus memiliki suara minimal 20% kursi DPR RI atau 25% suara nasional. Sementara peran King Maker sebagai pendulang suara tak terikat regulasi. Yang penting bisa sedot suara sebanyak mungkin, cukup sudah.

Sebagai pengusung, sudah tepat itu hasil survei LSI Denny J. Politisi seperti Megawati, Airlangga, Prabowo dan Surya Paloh merupakan tokoh kunci di partai masing-masing. Mereka berempat ini yang menentukan kemana tujuan angin hendak diarahkan. Mau usung kandidat capres-cawapres dari kader sendiri, atau cari orang lain.

Cuma berdasar hasil pemilu 2019, kemampuan yang dimiliki tiap King Maker berbeda cukup signifikan. Megawati misalnya di peringkat pertama. Power Ketum PDIP ini sangat besar. Kalau boleh kasih ibarat, beliau punya kekuatan full hingga 100 persen. Mengapa demikian, karena untuk bisa usung kandidat tak perlu cari teman koalisi. Berhubung syarat presidential threshold sudah terpenuhi, PDIP bisa berangkat sendiri.

Lalu kita tengok ranking kedua Pak Airlangga. Meski suara Golkar cuma 14,78%, kekuatan Airlangga tak bisa dianggap remeh. Power Sang Ketum Golkar sangat signifikan. Kemampuannya mengkonsolidir suara PPP dan PAN masuk menjadi teman koalisi yang diberi nama KIB atau Koalisi Indonesia Bersatu, merupakan penyokong kekuatan Airlangga. Jadi, jangan sepelekan Airlangga Hartarto.

Sekarang Prabowo Subianto. Punya pesona tinggi dan mampu menarik minat Cak Imin PKB gabung jadi teman koalisi, cukup jadi tambahan kekurangan syarat presidential threshold Gerindra. Disamping itu, merupakan politisi yang punya elektabilitas paling tinggi dibanding Ketum partai lain. Dan inilah kekuatan Prabowo. Hingga membuatnya pantas masuk sebagai King Maker peringkat ketiga.

Peringkat keempat Surya Paloh. Tak berlebihan kiranya beliau masuk posisi buncit. Penyebabnya, akibat gagasan Koalisi Perubahan yang belum juga terbentuk. Ya benar. Disamping suara Nasdem paling kecil, hanya sebesar 10,26% atau setara 59 kursi DPR RI, Demokrat dan PKS yang rencananya mau diajak berteman masih jual mahal. Yang akhirnya membuat wibawa Surya Paloh jadi turun.

Itulah empat tokoh politik King Maker pengusung capres cawapres hasil temuan LSI Denny J. Yang sekaligus menjabat Ketua Umum di partai masing-masing. Sekarang mari kita lihat King Maker sebagai penentu kemenangan suara pada pilpres 2024, sebagaimana saya singgung di atas. Dalam amatan saya, King Maker di posisi ini tak terkait dengan posisi atau jabatan di partai politik.

Yang sangat pantas disebut King Maker penentu kemenangan adalah Presiden kita Bapak Joko Widodo atau Jokowi. Tak dipungkiri, meski bukan Ketua Umum, apalagi pemilik partai, beliau punya kekuatan yang cukup signifikan. Sangat berpotensi besar mendulang suara bagi kemenangan kandidat capres cawapres. Kekuatan beliau ditopang oleh beberapa hal berikut ini.

Pertama hasil survei. Beberapa bulan lalu, Litbang Kompas pernah menurunkan rilis tentang berapa persen warga yang akan memilih capres sesuai “instruksi” Jokowi. Hasilnya memang tak terlalu besar jika dilihat dari segi angka. Yakni hanya sebesar 15.1%. Tapi dalam konteks mendulang suara bagi seorang kandidat, angka 15.1% sangat besar dijadikan penentu kemenangan.

Kedua, jabatan sebagai orang nomor satu di Republik Indonesia. Ingat, saat coblosan nanti, beliau masih menjabat sebagai presiden RI. Yang mau tak mau harus diakui, bahwa secara nasional memiliki jaringan sangat besar dan kuat. Sekali pencet tombol, se antero nusantara akan bergerak sesuai petunjuk. Ya tentu dengan cara yang tak melanggar undang-undang.

Kedua jaringan relawan. DetikJateng 16 Juli 2022 pernah melaporkan. Bahwa Jokowi memiliki setidaknya 15 Organisasi Relawan. Diantaranya GK, Projo, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Seknas Jokowi, KIB, RPJB, Bara JP, Indeks, Jaman, RKIH, Gapura, Kornas Jokowi, Duta Jokowi dan Almisbat. Kalau semua kelompok relawan itu di konsolidir oleh Jokowi pada satu pasangan kandidat, sungguh merupakan kekuatan luar biasa.

Ketiga nama baik. Terdapat dua faktor yang menjadikan Jokowi punya nama baik di hadapan publik. Yakni karena prestasi sukses membangun Indonesia. Yang lainnya sikap sederhana. Yang ditunjukkan bukan hanya oleh pribadi Jokowi. Tapi juga di ikuti oleh seluruh keluarga beliau. Potensi inilah yang membuat publik luluh hatinya, ketika diminta oleh Jokowi untuk memilih satu kandidat.

Itulah sekilas gambaran tentang King Maker politik. Yang bisa menentukan eksistensi capres cawapres masuk jadi calon. Dan sekaligus membuat menang rebutan suara pilpres. Saran saya, para kandidat jangan anggap remeh keberadaan dua jenis King Maker tersebut. Salah-salah, bisa hilang itu cita-cita jadi presiden. Apalagi ngotot mengabaikan keberadaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun