Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Surat Terbuka untuk Capres Ganjar Pranowo

7 Desember 2022   08:32 Diperbarui: 27 Desember 2022   17:37 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konon sebelumnya, ternyata Bapak sudah bergabung dengan barisan banteng sejak masih berstatus mahasiswa tahun 1992. Namanya masih PDI, bukan PDIP. Logonya cuma kepala banteng kurus. Kalau sekarang tambah moncong putih. Lebih gemuk lagi. Elit pengurus yang dominan sering ditemui oleh Bapak ketika itu adalah Pak Suryadi dan Pak Kwik Kian Gie.

Tahun 1999, Bapak merantau ke Jakarta. Dalam status bukan siapa-siapa. Di tahun itu, PDI sudah bertransformasi menjadi PDIP. Ketumnya Ibu Megawati. Tempat nongkrong favorit Bapak yang tak bisa dilupakan hingga kini adalah di dapurnya Ibu Ketum. Terutama saat sore hari. Di dapur itulah bapak banyak menerima manfaat yang luar biasa. Yang kemudian menjadi bekal bagi Bapak untuk kemudian berkembang hingga jadi tokoh nasional ternama seperti sekarang.

Itulah takdir yang tak disangka-sangka. Dan tahukah Bapak, bahwa takdir yang pada akhirnya membawa kesuksesan luar biasa, dulunya dipilih oleh Bapak berdasar ikhtiar sebagaimana dimaksud oleh Imam Al-Ghozali. Untuk bisa maju, Bapak berusaha keras aktif di PDI dibawah “asuhan” Pak Suryadi dan Pak Kwik. Lalu ketika berubah jadi PDIP, Bapak tetap semangat berupaya ada disamping Ibu Megawati.

Coba andai dulu Bapak bersikap sebaliknya. Memilih pasrah. Diam saja tunggu kenyataan atau terima bongkokan. Apakah nasib Bapak akan seperti sekarang..? Punya derajat cukup tinggi. Bukan hanya dimata keluarga dan kolega. Namun juga dihadapan rakyat se antero Nusantara. Sebuah berkah dari Tuhan. Yang bisa jadi tak pernah Bapak bayangkan sebelumnya.

Berdasar fakta sejarah perjalanan hingga saat ini, yang saya salut dari Bapak adalah komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab. Bapak punya kekuatan yang sungguh luar biasa dalam menjalankan amanah yang diberikan oleh rakyat. Ini tentu merupakan satu nilai yang amat mahal dan berharga tinggi. Yang pastinya, harus bisa mengalahkan ikatan kelembagaan. Apalagi cuma faktor emosional.

Pak Ganjar. Takdir Bapak sudah ditentukan oleh Tuhan. Tertulis di lauhul mahfudz, bahkan jauh sebelum Bapak lahir ke dunia ini. Sebagai penutup, saya cuma ingin tanya. Siapakah gerangan yang menggerakkan hati nurani para pemberi jawaban survei, ketika ditanya “Hendak pilih siapa kalau pilpres diadakan hari ini..? Sebagai mukmin yang beriman kuat, saya yakin Bapak sudah tahu siapa gerangan penggeraknya.

Ingat Bapak, apa yang disampaikan oleh Imam Al-Ghozali di atas, bukan pendapat kaleng-kaleng. Kapasitas beliau sebagai ulama besar diakui oleh siapapun. Apalagi, riyadhoh dan kedekatannya dihadapan Tuhan, sungguh menjadi inspirasi bagi beliau dalam menterjemahkan apa yang disebut sebagai ikhtiar dan takdir manusia. Yang bisa Bapak gunakan sebagai dasar menentukan sikap.

Terakhir. Saya harap Bapak bisa tetap melangkah dengan gagah, mantap dan tanpa ragu sedikitpun. Saya yakin, Tuhan akan senantiasa bersama Bapak. Apapun sikap dan pilihan Bapak. Kalau sudah didampingi Tuhan, lalu apalagi yang Bapak risaukan. Demikian surat terbuka ini. Mohon maaf kalau lancang dan ada salah kata. Wassalamualaikum….

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun