Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 54 – “Take Me Out”

1 Februari 2010   08:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

**

Dan memang, tak ada lampu yang mati. Aku melirik wanita-wanita dari ujung kiri sampai ujung kanan. Ada Anita, Bimbi, Cantika, Dila, Ernie, Fetti, ahh.. cantik-cantik semua.

"Karena tak ada lampu yang mati.. maka kami mempersilakan Anda untuk mematikan tiga lampu, Mr. President.." ucap sang presenter.

Mendadak, aku menjadi gagu ketika melihat cewek-cewek cantik ini. Sama sekali tak ada yang level menengah. Semuanya seperti finalis Miss Negeri Ini. Mana mungkin saya mematikan lampu?

**

"Aturannya memang begitu, Mr. President.." kata mas presenter.

"Tidak. Saya tidak mau. Saya tak mau mematikan lampu. Saya tidak ingin menyakiti hati wanita. Jika saya mematikan lampunya, berarti saya membunuh harapannya kepada saya.." jawabku taktis.

"Mr. President.. mungkin Anda sedikit tidak paham.."

"Maksudnya??"

"Yaa.. agar nanti hanya ada satu orang yang akan menjadi ibu negara. First Lady di negeri ini.."

"Yap betul.. tapi jika saya mematikan lampunya.. dan dia sangat menginginkan saya.. apakah saya bisa dianggap seseorang yang tahu betapa halusnya perasaan seorang wanita??"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun