Hal yang menyenangkan hatiÂ
banyak sekali kalau kita bermimpiÂ
sekarang ganti baju,Â
agar menarik hatiÂ
ayo kita mencari teman..
Itulah sepenggal lirik verse pertama dari bait lagu dari kartun yang dulu digemari anak-anak pada zamannya. Tentu masih banyak lagi lagu-lagu kartun anime 90-an yang sekarang telah menjadi kenangan. Semua lagu-lagu tersebut mengingatkan kita kepada masa kecil dari anak-anak yang lahir sebelum tahun 2000.Â
Yap, kita merasa bahwa masa tersebut adalah masa yang sangat bahagia bagi anak-anak. Banyak kartun yang menarik dan bisa di tonton oleh anak-anak. Walaupun sebagian besar kartun-kartun yang menyenangkan tersebut hanya bisa disaksikan seminggu sekali pada hari minggu, namun hal itulah yang membuat hari minggu terasa sangat menyenangkan.
Di masa 90an, teknologi internet masih sangat jarang kita jumpai. Hal tersebut membuat anak-anak kecil sampai dengan remaja melakukan aktifitas di luar rumah bersama teman-teman mereka. Meskipun sudah ada televisi, tetapi tontonan yang disuguhkan waktu itu tidak terlalu menarik minat dari anak-anak. Lagipula banyak orangtua yang melarang anak mereka untuk menonton televisi terlalu banyak. Hal tersebut juga memaksa sang anak bermain keluar rumah dengan teman-temannya untuk bersenang-senang.
Saya tak terlalu ingin membahas bagaimana perbedaan kesenangan anak zaman dulu dan anak zaman sekarang. Bahan itu sudah sering dibahas oleh banyak orang. Yang saya ingin tekankan disini adalah pertanyaan yang tertera di judul, jika menarik waktu ke belakang, "Semua kecanggihan ini apakah kebahagiaan?"
Manusia berinovasi di dunia teknologi untuk menciptakan kemudahan. Untuk apa? untuk membuat kehidupan lebih baik dan lebih menyenangkan. Dari semua yang telah dibuat manusia saat ini, apakah semua ini berbanding dengan kebahagiaan yang didapat?
Saya sebagai seseorang yang hidup di zaman sekarang, pasti tidak lepas dengan yang namanya media sosial. Media sosial sangat efektif dijadikan sumber informasi. Karena kita dapat mendapat informasi dengan waktu yang sangat singkat. Tidak seperti dahulu ketika orang menggunakan koran, majalah, televisi dan sebagainya untuk memberitakan informasi. Tetapi, alat komunikasi virtual ini sering saya dapati dijadikan sebagai senjata permusuhan. Banyak orang saling mencaci atas pendapat orang lain tanpa adanya halangan. Orang-orang seperti berlomba ingin menjadi superhero melalui internet.
Saya coba relasikan dengan apa yang ada waktu saya kecil. Semua tampak berbeda. Entah karena waktu itu saya terlalu kecil untuk merasakan permasalahan di masyarakat atau memang keaadaannya yang sudah berbeda. Saya merasa bahwa semua teknologi yang canggih ini tidak membawa kebahagiaan sebanyak dulu. Dulu orang-orang saling bertegur sapa karena sangat jarang mereka dapat bertemu. Sekarang, dengan adanya media sosial, pertemuan realita dirasa hampa. Tidak terlalu menyenangkan. Karena komunikasi sudah terjalin melalui internet.
Dulu anak-anak kecil menunggu hari minggu untuk menyaksikan kartun-kartun kesukaan mereka. Namun sekarang mereka tinggal melihat semua itu di youtube dsb. Dulu anak-anak dan remaja sering bermain bersama dalam satu permainan seperti petak umpet, bola kaki dan lain-lain. Sekarang seperti adanya Gapdiantara mereka.
Yang saya coba ingin mengambil kesimpulan disini bukanlah tentang mengutuk teknologi yang ada. Bukanlah menyalahkan terciptanya media sosial. Bukanlah karena smartphoneyang sangat digandrungi itu. Namun, yang ingin saya coba gali apakah semua kecanggihan ini adalah sumber kebahagiaan? Apakah sebenarnya yang membuat kita bahagia? apakah adanya teknologi yang serba canggih ini membuat kita bahagia?apakah ini yang kita harapkan untuk kehidupan kita? apakah dengan cepatnya pertukaran informasi ini membuat kita menjadi manusia yang bahagia? atau apakah sesuatu yang serba instan ini membuat kita lebih bahagia?
Jadi apakah kebahagiaan itu sebenarnya? apakah teknologi yang semakin canggih ini menyebabkan kita bahagia?
Semua jawaban dari pertanyaan ini ada pada diri anda masing-masing.
