Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Pasar Comboran dan Kenangan yang Tak Pernah Usang

5 Agustus 2025   19:30 Diperbarui: 6 Agustus 2025   14:15 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang barang antik di Pasar Comboran - Dok. Pribadi 

 

Pasar Comboran. Nama itu mungkin terdengar sederhana bagi sebagian orang, namun bagi saya, tempat itu adalah gerbang kenangan yang membuka kembali lembaran masa kecil yang penuh warna dan aroma khas barang bekas.

Di tengah perubahan Kota Malang yang semakin modern dan hiruk pikuk pusat perbelanjaan, Pasar Comboran tetap berdiri dengan kesahajaannya. Bau besi tua, aroma gorengan, dan deret lapak yang memajang segala rupa barang bekas bukan hanya menawarkan fungsi ekonomi, tetapi juga menyimpan sejarah panjang dan kenangan personal yang tak bisa dihapus waktu.

Kenangan Masa Kecil

Saya masih ingat betul bagaimana Bapak kerap mengajak saya menyusuri lorong-lorong Comboran, tempat segala rupa benda tua yang mencari kehidupan baru.

Kami sering jongkok di pinggir rel kereta api yang masih aktif dilalui, hanya beberapa langkah dari area jual beli benda kuno, uang kuno, akik, dan juga perangko. Saya suka menatap uang logam zaman Belanda, membaca nama-nama asing di perangko dari negeri jauh, membayangkan surat-surat cinta yang mungkin pernah mereka bawa.

Penjual barang bekas; baju, alat-alat rumah tangga di pasar Comboran - Dok. Pribadi 
Penjual barang bekas; baju, alat-alat rumah tangga di pasar Comboran - Dok. Pribadi 

Sementara itu, Bapak menjelajahi kios-kios kecil untuk mencari aksesori antik, pajangan kuno, aksesori sepeda motor atau potongan besi tua yang bisa disulap menjadi sesuatu yang baru.

Di sana, barang-barang bekas seolah memiliki napas kedua dan istimewanya di tangan Bapak, barang yang tampak usang bisa menjelma menjadi karya estetik. Paling kuingat ketika Bapak membeli wadah lampu tua yang bagi saya saat itu terlihat tak menarik. Wadah  lampu antik itu terlihat kusam dan beberapa bagiannya tampak goresan.

Sesampainya di rumah, wadah lampu usang itu dibersihkan seharian hingga tampak glowing. Kemudian Bapak merangkainya dengan rangka lampu jadul yang sudah ada sebelumnya di rumah. 

Helm & barang-barang bekas, sparepart motor, peleg, dan lainnya - Dok. Pribadi 
Helm & barang-barang bekas, sparepart motor, peleg, dan lainnya - Dok. Pribadi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun