Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Mengenang Era Emas dan Perjalanan Skena Musik Cadas di Kota Malang

18 Juli 2025   13:50 Diperbarui: 19 Juli 2025   06:31 3790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup Rock Wanita Malang "Zozo-Clan" 1975 - Dok. FB @Jrenx Jbr

Perkembangan musik rock di Malang sejak 1960-an hingga 1990-an memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dari kota besar lainnya. Meski mengikuti arus globalisasi, apresiasi dan kreativitas seniman musik rock di kota ini luar biasa. Malang mencetak pionir yang mengukir sejarah musik rock nasional seperti Ian Antono, Abadi Soesman, Ucok Harahap, Teddy Sudjaya, Totok Tewel, Noldiek, Wiwie Gang Voice, hingga Sylvia Saartje.

Di era 1980-an, Kota Malang dikenal sebagai barometer musik rock Indonesia. Tidak heran, karena saat itu masyarakat Malang memiliki antusiasme tinggi terhadap musik rock. Band-band lokal pun banyak bermunculan dan tampil di berbagai acara. Kota dingin ini juga menjadi tolok ukur bagi band-band luar kota yang ingin menguji kemampuan mereka di panggung rock.

Sylvia Saartje alias Jippie di atas panggung  GOR Pulosari 1976 - Dok. Hengki Herwanto @Flickr
Sylvia Saartje alias Jippie di atas panggung  GOR Pulosari 1976 - Dok. Hengki Herwanto @Flickr

Sylvia Saartje: Sang Lady Rocker Pertama Indonesia dari Malang

Tak bisa bicara musik rock Malang tanpa menyebut Silvia Saartje atau akrab disapa Jippie. Ia dikenal sebagai Lady Rocker pertama Indonesia, yang kariernya melejit usai manggung pertama kali di GOR Pulosari bersama The Rollies pada medio 1973. Kala itu, ia tampil energik bersama band Tornado. Selain menjadi vokalis Tornado, Jippie juga kerap menjadi vokalis cabutan untuk band Avia, Elvira, dan Bentoel.

Sylvia Saartje sudah membuka jalan bagi rocker perempuan Indonesia jauh sebelum booming istilah lady rockers di era 1980-an yang melekat pada sosok Nicky Astria, Nike Ardilla, Mel Shandy, Ita Purnamasari, Yosie Lucky, Ayu Laksmi, Atiek CB, Lady Avisha, Cut Irna, dan masih banyak lagi.

Salah satu penampilannya yang paling fenomenal adalah saat tampil di ajang Vacancy Rock yang digelar oleh Majalah Aktuil, berduet panggung dengan God Bless. Jippie seperti dinamit yang meledak saat membawakan lagu-lagu Deep Purple dan Led Zeppelin. Teriakan penonton yang meluber sampai ke jalan membuat Jippie semakin menggila.

Sejumlah media lantas menjulukinya Lady Rock pertama Indonesia setelah penampilan gemilang tersebut. Menurut Jippie, ia bisa sampai di titik itu karena "dimenangkan jaman" dan tinggal di Malang yang penontonnya terkenal kritis. Ia bangga diapresiasi di kotanya sendiri, meski awalnya sempat jiper.

Skena Musik Malang Era 1960-an hingga 1990-an

Skena musik Malang pada era 1960-an bertempat di Gedung Tjendrawasih (Gedung Kesenian Gajayana), era 1970-an bergeser ke Gedung Tenun atau Lapangan Tenun, dan era 1980-an berada di Gedung Olah Raga (GOR) Pulosari yang dijuluki “angker”.

Skena musik pada empat dekade ini (1960-1990), juga bertempat di Stadion Gajayana sebagai gedung megah yang dibangun pada 1924 dan diresmikan pada  tahun 1926. Di stadion tertua di Indonesia ini segala bentuk pertunjukan dan event-event akbar baik musik, segala bentuk kesenian, juga olah raga.

Gedung Kesenian Gajayana (sekarang Museum Musik Indonesia) - Foto: FB @Pengikut Anonim
Gedung Kesenian Gajayana (sekarang Museum Musik Indonesia) - Foto: FB @Pengikut Anonim

Gedung Tjendrawasih atau Gedung Kesenian Gajayana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun