Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Paus Fransiskus: Bapa yang Dekat di Hati, Wafat dengan Damai di Hari Paskah

21 April 2025   17:00 Diperbarui: 22 April 2025   18:36 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Salah satu tulisanku tentang lukisan AI karya Denny JA Ketua Estorika Forum Spiritualitas - Dokpri

Kalimat itu saya simpan, saya bawa dalam doa, dan menjadi bekal dalam menjalani hidup sehari-hari; terutama saat merasa rapuh. 

Bapa yang Dekat di Hati

Saya pernah begitu merasa dekat dengan beliau ketika saya mengikuti kompetisi menulis surat kepada Paus Fransiskus. Dalam surat itu, saya mencurahkan isi hati saya tentang harapan, perjuangan iman, dan kerinduan akan damai laksana anak berkeluh kesah pada Bapaknya. 

Saat suratku untuk Paus Fransiskus masuk 4 besar - Dokumentasi pribadi 
Saat suratku untuk Paus Fransiskus masuk 4 besar - Dokumentasi pribadi 

Saya juga bersyukur dan sangat terharu, surat saya terpilih masuk empat besar dan dimuat dalam sebuah buku antologi yang disusun untuk menyambut kunjungan Paus ke Indonesia. 

Meskipun saya tidak berkesempatan bertemu beliau secara langsung saat itu, ada rasa haru dan syukur yang luar biasa karena buku yang memuat surat saya dibawa Bapa Paus kembali ke Vatikan. Saya percaya, beliau membacanya. Melalui itu, saya merasa seolah didengar dan dipeluk dari kejauhan.

Wafat dengan Damai di Hari Paskah 

Hari ini, 21 April 2025, beliau kembali ke rumah Bapa yang kekal. Saya merenungi kembali kata-katanya yang pernah menguatkan: 

“Jangan pernah biarkan harapan dicuri dari hatimu.”

Ada hati yang tersayat, ada dada yang tersesak karena kepergiannya. Namun, meskipun beliau telah tiada, harapan itu justru tumbuh semakin besar, karena hidup yang beliau jalani adalah kesaksian nyata akan kasih Kristus yang lembut namun kuat.

Kesederhanaan, kesetiaan, ketaatan, dan kepeduliannya kepada kaum papa menjadi jejak dan tanda yang tertinggal dan membekas sepanjang masa.

Kolase kenangan piagam berkat Paus Fransiskus di Tahun Yubelium 2016 - Dokumentasi pribadi 
Kolase kenangan piagam berkat Paus Fransiskus di Tahun Yubelium 2016 - Dokumentasi pribadi 

Selamat jalan, Bapa Paus Fransiskus. Engkau telah menyelesaikan pertandingan dengan setia. Terima kasih telah menjadi Bapa yang hadir bukan hanya di altar, tapi juga di hati begitu banyak umat, termasuk saya yang selalu merasa begitu dekat denganmu. (Yy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun