Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Guru Menjadi Sosok Ibu di Mata Siswa

26 November 2022   03:00 Diperbarui: 26 November 2022   14:14 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi Guru sekaligus menjadi Ibu | dok. pribadi

Momen ini menjadi peristiwa istimewa yang takkan pernah saya lupakan sepanjang hayat. Artinya dengan ungkapan mereka yang tulus yang divisualisasikan dalam rangkaian coretan di papan tulis merupakan bukti  bahwa saya diterima bahkan saya dianggap sebagai ibu mereka sendiri di sekolah ini. Itu sebuah penghargaan tersendiri yang istimewa bagi seorang saya.

Siswa Saya Anak Saya juga

Seorang Ibu pasti akan memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Seorang Ibu selalu berjiwa melayani, melindungi, dan mengayomi, menjadi teladan, berdaya juang dan tahan uji. Di balik teguran atau amarahnya terkandung sebentuk cinta dan kasih sayang untuk anak-anaknya.

Sama halnya mereka menganggap saya sebagai Ibu mereka di sekolah, saya pun selalu menganggap mereka anak-anak saya sendiri. Apapun yang saya lakukan sama halnya dengan yang saya lakukan pada anak-anak saya di rumah. Tentunya dalam jalur yang benar, tidak menyimpang dan dalam batas-batas kewajaran. Tidak ada maksud atau tendensi tertentu. Jika salah ditegur, dinasehati, dan diarahkan, jika dalam masalah dikuatkan dan jika berprestasi diberikan apresiasi dan support.

Sebagai orang tua, saya juga selalu mengharapkan anak-anak saya juga diperlakukan dengan baik oleh gurunya atau siapapun yang mereka temui. Inilah salah satu dasar dari apa yang saya lakukan pada siswa saya selama ini. 

Saya selalu yakin jika saya memperlakukan siapa saja dengan baik, saya beserta keluarga pun akan diperlakukan dengan baik pula; oleh siapa saja, kapan saja, di mana saja.

Nasehat dan Wasiat Santa Angela Merici

Menjadi hal yang sangat penting bagi saya sebagai seorang Serviam adalah bahwa dasar spiritualitas dari apa yang saya lakukan selama ini adalah dijiwai oleh nasehat dan wasiat dari Santa Angela Merici.

Santa Angela Merici  merupakan pendiri Kompani Santa Ursula yang menjadi pelindung dari seluruh sekolah Ursulin di Indonesia, termasuk Kampus Ursulin Cor Jesu Malang ini.

Santa Angela Merici lahir di Dezensano, dekat Danau Garda, Italia Utara pada tahun 1474, wafat di Brescia pada tanggal 27 Januari 1540 dan dinobatkan sebagai santa pada 24 Mei 1807. 

Kutipan dari Nasehat dan Nasehat Santa Angela yang menjadi dasar spiritualitas pelayanan saya pada siswa saya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun