Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Guru Menjadi Sosok Ibu di Mata Siswa

26 November 2022   03:00 Diperbarui: 26 November 2022   14:14 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi Guru sekaligus menjadi Ibu | dok. pribadi

Saya semakin tak kuasa menahan haru dan bahagia. Kalimat "I Love You Bu Yayuk" begitu banyak dan terdapat satu yang ditulis dengan sangat besar "We + gambar hati + U Bu Yayuk".

Sebagai Guru Sekaligus sebagai Ibu di Sekolah

Pada coretan-coretan para siswa di puncak peringatan Hari Guru Nasional ini, tampak terdapat tiga kalimat yang menggambarkan saya sebagai sosok Ibu di mata mereka. Beberapa gambaran ini terlihat dalam kalimat:

  • Anaknya Bu Yayuk
  • Terima kasih sudah menjadi ibu kami di sini + gambar hati
  • The best Mom + gambar hati + ever in school

Jujurly (jujur saja), saya merasa ada sesuatu yang bergerak-gerak dalam dada saya, apakah ada kupu-kupu di dalamnya? Jantung saya berdegup kencang. Saya pun gemetar. Apakah saya halu karena overthinking ?

Sempat saya juga meyakinkan diri apakah saya sedang kelaparan. Ah, tidak mungkin, karena saya sudah sarapan cukup kenyang ditambah segelas teh panas sisa dari teh yang saya buat untuk satu siswa saya yang tadi hampir pingsan. 

Saya mulai menghitung mundur setiap jengkal peristiwa yang saya alami bersama siswa-siswi saya ini. Memang tidak semua siswa, namun siapapun mereka yang menuliskan ini pasti yang selama ini sangat akrab dengan perpustakaan dan saya.

Serbuan yang menggembirakan | Foto : Audrey
Serbuan yang menggembirakan | Foto : Audrey

Saya di Mata Siswa

Dalam beberapa percakapan dengan beberapa siswa, saya beranikan diri untuk bertanya tentang apa yang telah saya lakukan selama ini sehingga menggambarkan saya sebagai sosok Ibu bagi mereka.

Menurut beberapa siswa, saya pribadi yang:

  • Sabar, menjadi pendengar yang baik dan asyik diajak curhat, tidak ember dan selalu support.
  • Baik hati, tidak pernah menolak jika dimintai bantuan, seperti: ketika tidak dijemput dipesankan ojol kadang diantar, ketika tidak bawa bekal diberi makanan, ketika uang angkot kurang malah diberi dan dilebihkan, ketika buku tulis rusak dibetulkan bahkan dihadiahi sampul plastik dan begitu banyak ketika ketika lainnya.
  • Lucu dan tidak baperan
  • Berbelas kasih, memperlakukan semua siswa sama tanpa pilih-pilih 
  • Keibuan, peka jika ada sakit atau dalam kelemahan 

Saya terperangah mendengarkan pendapat mereka ini. Bahkan hal-hal yang tidak pernah saya ingat satu per satu menjadi sebuah peristiwa yang melekat dalam hati mereka pribadi lepas pribadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun