Mohon tunggu...
YWAM_JP NEWS
YWAM_JP NEWS Mohon Tunggu... Mahasiswa - YW Al Muhajirien Jakapermai

YWAM_JP NEWS adalah blog Bidang Sekretariat Yayasan Waqaf (YW) Al Muhajirien Jakapermai, yang mengelola Sekolah-sekolah Islam Al Azhar di wilayah Jakapermai, Kemang Pratama, Kota Bekasi, dan Grand Wisata, Kabupaten Bekasi. Blog ini berisi tentang kegiatan-kegiatan sekolah yang dikelola yayasan ini, serta tulisan lepas lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menyadari yang Tidak Kita Sadari?!

9 Agustus 2023   16:28 Diperbarui: 9 Agustus 2023   16:32 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dok. Pribadi (Mahsiswa S3 Ilmu Hukum UIA Jakarta)

Menurut Ibn Arabi, kesadaran kekosongan adalah pemahaman bahwa segala sesuatu di alam semesta ini adalah penampakan atau refleksi dari Allah SWT. Dalam keadaan ini, individu menyadari bahwa diri mereka sendiri, manusia lain, dan alam semesta adalah sekadar manifestasi dari keberadaan yang Maha Besar.

Ibn Arabi juga berbicara tentang pengalaman individu yang menyatu atau "fana" dengan Allah, di mana kesadaran diri individu terabaikan dan hanya kesadaran akan Kehadiran Allah yang Maha Ada. Dalam kesadaran kekosongan ini, individu mencapai pemahaman tentang ketiadaan diri dan kesatuan yang absolut dengan Allah.

Konsep kesadaran kekosongan Ibn Arabi tidak hanya terbatas pada pengetahuan teoretis, tetapi juga sebagai pengalaman langsung berdasarkan praktik spiritual dan pengamatan introspektif yang intens. Ia berpendapat bahwa kesadaran kekosongan hanya dapat dicapai melalui pengalaman yang mendalam dalam praktik tasawuf, meditasi, dan refleksi batiniah yang sungguh-sungguh.

Dalam pemikiran Ibn Arabi tentang kesadaran kekosongan, terdapat penekanan kuat pada pemahaman akan hakikat sejati dan hubungan individu dengan Kehadiran Tuhan. Melalui pengalaman kesadaran kekosongan, individu dihadapkan pada realitas yang lebih luas dan merasakan kedekatan dengan Tuhan yang melampaui perbedaan-perbedaan yang tampak dan pemisahan lahiriah dalam dunia ini.

Kesadaran Kekosongan

Dalam kesadaran kekosongan, kita belajar melepaskan identitas dan konsep diri yang terbatas, dan menemukan kebebasan sejati di dalamnya. Kesadaran kekosongan tidak berarti kita menjadi kosong atau bahkan nihilistik. Sebaliknya, itu adalah pembebasan dari pemikiran dan konsep yang membatasi identitas kita. Dalam kekosongan, kita merasakan ketiadaan batasan yang memberi ruang bagi potensi dan kreativitas tanpa akhir.


Dalam kekosongan, kita melepaskan attachment pada ego dan identitas diri yang sempit. Kita menyadari bahwa diri kita bukan hanya sekedar tubuh dan pikiran, tetapi juga merupakan esensi yang mendasari yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata atau konsep. Kita menyadari bahwa kita adalah bagian dari keberadaan yang lebih besar dan saling terhubung dengan segala sesuatu di alam semesta ini.

Melalui kesadaran kekosongan, kita juga mengamati dan menginternalisasi sifat impermanen dari semua hal. Segala sesuatu dalam kehidupan ini berfluktuasi dan berubah tanpa henti, dan memahami hal ini membantu kita untuk menghindari kelekatannya yang berlebihan pada hal-hal materi dan hubungan yang sementara. Kita belajar hidup dengan keterbukaan dan fleksibilitas yang membuat kita siap menerima perubahan dan transformasi dalam hidup.

Kekosongan juga membuka pintu bagi kesadaran tentang kehampaan yang melampaui konsep ganda baik-buruk atau benar-salah. Kita menyadari bahwa semua konsep itu relatif, dan tidak ada satu kebenaran mutlak. Dalam hal ini, kita merasakan kerendahan hati dan rasa penghormatan yang dalam terhadap kerumitan dan keselarasan hidup ini.

Namun, mencapai kesadaran kekosongan tidaklah mudah. Kita telah terikat oleh pola pikir dan keyakinan yang telah tertanam dalam diri kita selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, beberapa langkah yang dapat membantu kita memperluas kesadaran kita menuju kekosongan:

  • Sadari dan lepaskan identitas diri yang sempit. Coba jelajahi konsep-konsep yang mendasari identitas Anda, dan sadari bahwa di luar pemikiran dan konsep ini, ada esensi yang lebih dalam yang tidak dapat ditangkap oleh kata-kata.
  • Latih meditasi keheningan. Dalam momen ketenangan ini, kita dapat melihat bagaimana pikiran dan emosi muncul dan menghilang. Melalui meditasi, kita melatih diri kita untuk tidak melekat pada pikiran dan emosi ini, membantu kita melepaskan attachment pada ego.
  • Hadapi ketakutan dan kecemasan dengan pengertian dan kasih sayang. Ketika kita menyadari bahwa kekosongan dan perubahan adalah bagian alami dari kehidupan, kita dapat memandang ketakutan dan kecemasan kita dengan lebih bijaksana dan belas kasihan.
  • Berlatih hidup dalam keterbukaan dan fleksibilitas. Buka diri Anda untuk menerima berbagai pandangan dan pengalaman hidup tanpa penilaian atau penolakan.

Pada akhirnya, melalui kesadaran kekosongan, kita membebaskan diri dari batasan diri dan mencapai kemerdekaan sejati. Kita hidup di luar konsep dan identitas diri yang menyempitkan, dan merasakan kedalaman dan kebebasan yang sejati. Mari kita jelajahi kesadaran kekosongan ini dan membiarkan diri kita terbuka pada keajaiban dan misteri kehidupan ini. ?!. Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 9 Agustus 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun