Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Pesantren untuk Negeri: Membentuk Karakter Generasi Emas

22 Oktober 2024   06:25 Diperbarui: 22 Oktober 2024   06:34 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober menjadi momen penting bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya bagi para santri dan ulama. Peringatan ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi refleksi atas perjuangan panjang para santri dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Hittah : Tonggak Penting dalam Sejarah Pesantren

Untuk memahami lebih dalam makna Hari Santri, kita perlu menengok kembali sejarah panjang pesantren di Indonesia. Salah satu peristiwa penting yang patut dicatat adalah peristiwa hittah pada tahun 1926. Hittah merupakan istilah dalam dunia pesantren yang merujuk pada peringatan hari ulang tahun sebuah pondok pesantren.

Peristiwa hittah pada tahun 1926 memiliki makna yang sangat strategis. Pada masa itu, penjajahan Belanda semakin menguat dan upaya-upaya untuk membungkam suara rakyat, termasuk para santri, terus dilakukan. Namun, melalui perayaan hittah, para santri justru semakin memperkuat semangat persatuan dan kesatuan. Mereka menjadikan momentum ini sebagai ajang untuk memperkokoh tali silaturahmi, memperdalam ilmu agama, dan merumuskan strategi perjuangan melawan penjajah. 

Kaitan Hittah  dengan Hari Santri

Peristiwa hittah  memiliki kaitan erat dengan Hari Santri Nasional. Kedua peristiwa ini sama-sama menunjukkan semangat juang dan kepedulian para santri terhadap bangsa dan negara. Hittah  menjadi salah satu contoh nyata bagaimana pesantren berperan aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Makna Hari Santri di Era Modern

Di era modern seperti sekarang ini, makna Hari Santri semakin relevan. Peringatan Hari Santri tidak hanya sebatas mengenang sejarah perjuangan para pendahulu, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan peran santri dalam membangun masa depan bangsa. Santri tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu agama, tetapi juga harus memiliki kompetensi di berbagai bidang, seperti teknologi, ekonomi, dan sosial.

Pesan yang Dapat Diambil

Dari peristiwa hittah  dan peringatan Hari Santri, kita dapat mengambil beberapa pesan penting, antara lain:

  • Semangat juang yang tinggi: Para santri telah menunjukkan semangat juang yang tinggi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Semangat ini harus terus kita lestarikan.
  • Pentingnya pendidikan: Pesantren telah memberikan kontribusi besar dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia.
  • Kuatnya persatuan dan kesatuan: Persatuan dan kesatuan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi berbagai tantangan.
  • Relevansi Islam dengan kehidupan modern: Islam tidak hanya mengajarkan tentang akhirat, tetapi juga memberikan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi umat manusia di dunia.

Hari Santri dan peristiwa hittah  merupakan dua peristiwa penting yang saling berkaitan. Keduanya menunjukkan peran sentral pesantren dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Dengan memahami sejarah dan makna di balik kedua peristiwa ini, kita dapat semakin menghargai jasa para pahlawan dan terus melanjutkan perjuangan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun