Gondang, Mojokerto. SMAN 1 Gondang Kabupaten Mojokerto, ciptakan terobosan inspiratif. Hal itu dilakukan pada pola pembinaan kesiswaan, terutama dalam pelayanan dan peningkatan kualitas organisatoris sekolahnya. Peserta didiknya tak hanya dibekali dengan skill leadership saja, tetapi langsung dibentuk menjadi pelajar peduli lingkungan hidup.
Faktanya, sekolah yang dipimpin Johan Bahrudin, S.Kom., MT., ini menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan dan Manajemen Siswa (LDKMS) Terpadu, selama enam hari. Tepatnya dimulai tanggal 22 - 28 September 2025. Empat hari dilaksanakan disekolah dan dua hari dilakukan di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman, Trawas.
LDKMS Terpadu dengan tema Membentuk Pemimpin Muda yang Unggul Berlandaskan Nilai-nilai Luhur Pancasila itu, banyak membawa perubahan bagi pembinaan kesiswaan. Apalagi kolaborasi materinya yang lengkap dari para narasumber kompeten dan professional dibidangnya.
TIM KONSEPTOR
Mencermati trend pembinaan kesiswaan, Kepala SMAN 1 Gondang, Johan Bahrudin, S.Kom., MT., pun membentuk tim khusus. Tim itu bertugas merancang metode dan strategi pelaksanaan LDKMS Terpadu. Tim konseptor itu terdiri dari Nur Azizah, S.Pd., Mohamad Asmunir, M.Pd., Thoyib, S.Pd., Bambang Parikesit, S.Pd., Wiyandi Rochman, S.Pd., dan Yuswanto.
"Tim itu bertugas merancang sekaligus mengaplikasikan konsep dalam pelaksanaan LDKMS Terpadu. Kita melakukan banyak perubahan sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kualitas peserta didik yang menjadi pengurus OSIS, MPK, dan Ekstrakurikuler. Sehingga anak-anak betul-betul mendapatkan pembekalan yang maksimal," ujar Johan serius.
Oleh karenanya, lanjut Johan, pelaksanaan LDKMS kali ini benar-benar berbeda dari puluhan kali pelaksanaan. Bahkan dalam pelaksanaannya, sebanyak 113 peserta didik merasakan manfaat dalam agenda rutin tahunan ini. Sehingga, LDKMS Terpadu tahun ini menjadi model yang prospektif untuk ditindaklanjuti ditahun-tahun mendatang.
"Saya sempat Tanya pada beberapa peserta didik yang jadi peserta LDKMS. Intinya mereka menilai pelaksanaan LDKMS ini sangat berbeda dan mampu memberikan banyak pengetahuan, wawasan, sekaligus keterampilan dari berorganisasi dan kepemimpinan. Apalagi tema yang diusung adalah konsep kepemimpinan Pancasila plus peduli lingkungan," ungkap bapak tiga anak itu sambil menunjukkan modul materi LDKMS Terpadu 2025.
Hal senada diungkapkan Thoyib, S.Pd., selaku pengarah LDKMS Terpadu. Menurutnya, kegiatan kali ini banyak mengusung inovasi dalam memantapkan posisi organisasi kesiswaan disekolah. Sebab, para narasumbernya kompeten dan panitia memiliki perencanaan bagus. Sehingga metode pelaksanaan pun sangat menarik bagi peserta didik.
"Ini mungkin sentuhan kecil untuk membentuk organisatoris yang handal dan berkualitas. Langkah-langkah strategis yang kita ambil, berharap mampu memberikan bekal maksimal pada pengurus OSIS, MPK, dan Ekstrakurikuler. Kedepannya, anak-anak mampu membentuk dirinya sendiri sesuai kompetensi dan minat bakatnya dalam pengembangan diri," ujar Thoyib menegaskan.
MULTI DIMENSI
Sementara itu, menurut Yuswanto, Ketua Pelaksana LDKMS Terpadu, keberhasilan giat itu berkat kesigapan para fungsionaris OSIS dan MPK demisioner. Tentunya juga atas dukungan jajaran panitia dari unsur guru dan tenaga kependidikan. Disisi lain, adanya kebijakan kepala sekolah yang memberikan ruang gerak berinovasi pada seluruh warga sekolah.
"Kita harus memberikan kepercayaan pada pengurus demisioner untuk memperlancar kegiatan. Bagaimana pun, mereka adalah ujung tombak dalam meletakkan dasar-dasar keorganisasian pada pengurus baru. Oleh karenanya, mereka kita bekali sebelum menjadi pemandu bagi adik-adiknya di OSIS, MPK, maupun Ekstrakurikuler," ungkap Yuswanto.
Salah satu langkah strategis yang dilaksanakan, lanjut Yuswanto, adalah memberikan training of trainer (ToT) bagi pengurus OSIS dan MPK demisioner. Melalui proses ini, dapat dipastikan, peserta didik mampu memandu dan memfasilitatori adik-adiknya di organisasi. Alhasil, faktanya sangat memuaskan dan anak-anak mampu bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang sudah dirancang panitia sebelumnya.
Masih menurut Yuswanto, dalam LDKMS Terpadu ini, peserta dibekali dengan Kepemimpinan Pancasila. Sesuai dengan kebijakan kepala SMAN 1 Gondang, para aktifis organisasi kesiswaan ini harus memiliki landasan kuat dalam membentuk dirinya. Hal esensial adalah membentuk pemimpin-pemimpin muda berbasis nilai-nilai luhur Pancasila. Materi itu sudah dijelaskan secara gamblang oleh Kepala SMAN 1 Gondang.
Fakta itu lebih sempurna dalam pelaksanaannya. Mengingat SMAN 1 Gondang juga bekerjasama dengan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman. Sehingga peserta LDKMS Terpadu tak hanya memperoleh bekal kepemimpinan Pancasila, tetapi juga mendapatkan edukasi sebagai kader peduli lingkungan.
"Pelajar adalah asset bangsa yang harus diberi ruang ekspresi lebih besar. Potensi dan minat bakatnya harus dididik secara multidimensional. Tentunya agar mereka mampu menembus batas segala halang rintang. Mereka generasi harapan bangsa yang harus dididik dan dilatih secara totalitas," ucap Yuswanto optimistis.*****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI