Sampai di teras rumah, tak sabar Fifin langsung membuka kertas yang diberikan Adit. Dalam kertas itu terdapat tulisan yang mampu memberi pencerahan sekaligus membuat luluh lantak hati Fifin. Tak banyak kalimatnya, tetapi Fifin sangat tahu apa yang sedang terjadi. Begini isi tulisan Adit di secarik kertas itu :
"Maafkan atas kelancanganku. Tak ada secuilpun keinginan untuk membuat dirimu kecewa. Aku hanya ingin kamu tahu, bila aku melihat secercah cahaya indah diantara sorot matamu. Aku hanya ingin punya rindu pada hati yang kudambakan. Aku hanya ingin berlabuh pada hati yang tulus lagi penuh pesona. Hanya hati mu yang selalu terngiang dalam hari-hariku. Semoga kamu mau dan mau memaafkanku. Cobalah simak surat pertamaku. Diantara kata-kata itu telah kususun rasa dalam namamu. Semoga kamu mengerti adanya!'
Diujung bawah kertas, tertulis kecil sebuah catatan. Fifin pun memakai layar kamera smartphone-nya untuk bisa membacanya dengan jelas. Terbaca sebuah tulisan "Aku hanya mau dengan pena dan kertas untuk bisa merengkuhmu" tertanda Lelaki Anti Asmara Digital.
Fifin pun tampak terbang jauh di awan. Hatinya berdebar-debar untuk mengungkapkan sebuah rasa yang terhubung. Akhirnya, Fifin langsung mengambil selembar kertas HVS. Fifin pun menuliskan kata-kata balasan untuk Adit.
"Aku sangat menghargai prinsip kamu. Semoga kita bisa saling belajar untuk memahami diri sendiri. Agar waktu yang akan kita tempuh ini, mampu menjalankan amanah dan berdaya guna bagi titian masa depan kita. Semoga...! " : Dari Hati yang Menerima Mu Apa Adanya.(YR-15.06.2021)
#Asmara
#