Mohon tunggu...
Yusuf Nurhidayat
Yusuf Nurhidayat Mohon Tunggu... Kreator Media

Halo Semuanya, Perkenalkan Saya Yusuf Nurhidayat seorang mahasiswa aktif di Institut Pariwisata Trisakti jurusan Pariwisata. Saya saat ini mengikuti salah satu program Unit Kegiatan Mahasiswa sebagai Pers Mahasiswa, sebagai pembuat artikel yang menarik untuk kalian. Salam Kenal dan Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kota ini memiliki salah satu bedug terbesar di dunia sekaligus menjadi kota kelahiran pahlawan revolusi

28 Juli 2025   14:34 Diperbarui: 28 Juli 2025   15:28 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan informasi Bedug Pendowo ( Postingan Blogspot Johan Budi Ifana )

PAHLAWAN REVOLUSI LAHIR DI KOTA INI

Sumber: wikipedia.org
Sumber: wikipedia.org

Jenderal Ahmad Yani adalah Pahlawan Revolusi yang menjadi salah satu korban dari kejamnya peristiwa Gerakan 30 September 1965. Ahmad Yani Lahir di Jenar, Kabupaten Purworejo, pada 19 Juni 1922 dan tinggal di Desa Rendeng, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

(Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng)
(Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng)

Sejak usia muda, Ahmad Yani telah menunjukkan minat dan kecintaannya terhadap dunia militer. Ia memulai perjalanan hidupnya pada masa penjajahan Jepang, di mana ia belajar tentang arti disiplin, keberanian, dan tanggung jawab. Ahmad Yani tidak gentar menghadapi ketidakpastian; semangatnya itu mendorongnya melewati berbagai tantangan hingga akhirnya berhasil mencapai posisi yang lebih tinggi. Karier militernya berkembang secara bertahap namun pasti. Berkat integritas dan visi yang jelas, ia diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 1962. Sosoknya dikenal tegas, disiplin, dan konsisten dalam memperjuangkan kedaulatan serta keutuhan bangsa. Bagi banyak orang, ia bukan sekadar panglima, melainkan juga simbol keberanian dan keteguhan prinsip, seorang pahlawan sejati yang rela berkorban demi tanah air.

Namun, perjalanan hidupnya tidaklah mudah. Pada tahun 1965, ketika Indonesia mengalami salah satu periode tergelap dalam sejarahnya melalui peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI), Ahmad Yani menjadi salah satu tokoh yang menjadi korban kekejaman. Ia ditembak mati oleh kelompok pemberontak yang berusaha menghancurkan persatuan nasional. Peristiwa tragis ini menjadi bukti nyata atas besarnya perjuangan dan pengorbanan Ahmad Yani dalam menjaga kedaulatan dan persatuan bangsa Indonesia.

Kesimpulan 

Bedug Pendowo dibuat atas prakarsa Raden Adhipat Cokronagoro I yang ingin melengkapi Masjid Agung Purworejo sebagai penanda waktu sholat dan aktivitas umat Islam.

Pembuatannya menggunakan batang pohon jati setinggi 2,5 meter dan dikerjakan oleh Raden Tumenggung Prawironagoro Wedana Bragolan. Ukurannya sangat besar, dengan diameter depan 194 cm, diameter belakang 180 cm, panjang 294 cm, serta keliling depan 601 cm dan belakang 564 cm, sehingga membutuhkan ratusan paku untuk memperkuat kulitnya.

Selain keunikan bedugnya, Purworejo juga memiliki nilai sejarah yang mendalam sebagai tempat kelahiran Jenderal Ahmad Yani, salah satu Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI tahun 1965. Lahir di Jenar, Purworejo pada 19 Juni 1922, Ahmad Yani adalah sosok militer yang disiplin, tegas, dan berani, yang karirnya menanjak hingga menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 1962. Beliau dikenal gigih memperjuangkan kedaulatan bangsa dan menjadi simbol keberanian serta keteguhan prinsip.

Jadi, Purworejo bukan hanya sekadar kota dengan bedug terbesar di dunia, tetapi juga tanah kelahiran seorang pahlawan nasional yang berjuang demi keutuhan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun