Mohon tunggu...
Yusuf Irfantono
Yusuf Irfantono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

....

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku: Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia

21 November 2022   00:32 Diperbarui: 24 Agustus 2023   14:30 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://s.id/1JntS 

Judul : Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia

Pengarang : Drs Susanto Tirtoprodjo S.H

Penerbit : P.T Pembangunan Jakarta

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1982


Jumlah Halaman : 72

Pergerakan nasional Indonesia merupakan istilah yang digunakan pada suatu fase dalam sejarah Indonesia untuk mencapai kemerdekaan, pergerakan nasional ini terjadi pada kurun 1908 - 1945. Tahun 1908 menjadi awal dari pergerakan nasional karena pada masa itu perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia bervisi nasional.

Buku setebal 72 halaman ini sangat direkomendasikan untuk di baca. Di buku ini penulis menceritakan sejarah dari pergerakan nasional Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Budi Utomo

Dimulai dari berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 yang merupakan organisasi modern dengan cita - cita nasional. Yang dimana sebelum tahun ini pergerakan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk melawan kaum penjajah masih bersifat kedaerahan. Namun setelah berdirinya organisasi Budi Utomo memunculkan kebangkitan sikap semangat yang nasionalis.

Organisasi Budi Utomo ini merupakan organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia dengan beranggotakan mahasiswa STOVIA. Berdirinya organisasi ini merupakan awal kebangkitan nasional atau pergerakan nasional. Sehingga ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional.

Pada halaman 16, dijelaskan bahwa gerakan di Indonesia pada tahun 1920 - 1922 terpengaruh oleh gerakan yang ada di India, yang di pelopori oleh Mahatma yang taktik pergerakannya dinamakan non cooperation, tidak bekerjasama dengan pihak penjajah.

Pada masa sebelum proklamasi dalam masyarakat Indonesia ada suatu persoalan non dan co, co yang berarti cooperatie, atau mau bekerjasama dengan pemerintah penjajah pada masa itu, sedangkan yang bersikap non cooperatie yaitu tidak mau bekerjasama dengan pemerintah penjajah. Namun organisasi Budi Utomo ini pada umumnya perkumpulan yang bersifat cooperatie pada pemerintah Hindia Belanda.

Dr. Sutomo kemudian mendirikan Persatuan Bangsa Indonesia atau yang dikenal PBI yang berpusat di Kota Surabaya, sehingga kedua Perkumpulan yang didirikan oleh dr. Sutomo yakni Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI), berfusi menjadi satu perkumpulan yang kemudian dinamakan Partai Indonesia Raya atau yang dikenal Parindra.

Sarikat Islam

Sarikat Islam merupakan organisasi ke dua setelah Budi Utomo. Sarikat Islam ini didirikan oleh seorang pengusaha saudara pedagang batik pada tahun 1911 di kota Solo. Organsiasi Ini berawal dari Sarikat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo pada 1905.

Kemudian Sarikat Dagang Islam ini dirubah menjadi Sarekat Islam (SI) dan diketuai oleh HOS Tjokroaminoto pada 1912. SI kemudian menjadi perkumpulan yang besar karena semua orang boleh bergabung dalam organisasi ini jika beragam Islam. Namun pada tahun 1921, SI terpecah menjadi dua kubu yaitu SI Putih dan SI Merah. SI Putih yang berpusat di kota Yogyakarta sedangkan SI Merah berpusat di kota Semarang.

Pada halaman 27 dijelaskan tujuan dari Sarikat Islam dan pada waktu itu semuanya masih ditulis dalam bahasa Belanda. Organisasi ini dibentuk untuk melindungi pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan pengusaha non lokal dalam dagang batik juga memajukan kehidupan agama Islam.

Indische Partij

Indische Partij didirkan di Bandung pada 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai, yaitu Dr EFE Douwes Dekker atau Setiabudi, ke dua RM Suwardi Suryaningrat yang kemudian mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara, serta dr Tjipto Mangoenkoesoemo. Indische Partij merupakan perkumpulan ke tiga setelah Budi Utomo yang pertama.

Berbeda dengan Budi Utomo dan Sarikat Islam yang membatasi keanggotaannya pada bangsa Indonesia asli, Indische Partij ini bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme juga menciptakan persatuan antara orang Indonesia. Selain itu perkumpulan ini juga mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Pada masa itu menurut undang-undang kolonial masyarakat penduduk Indonesia terbagi menjadi tiga golongan besar yaitu:

1.Golongan bangsa Eropa,

2.Golongan pribumi,

3.Golongan bangsa Timur Asing yaitu Vreemde Oosterlingen.

Pada tahun 1913 Indische Partij berganti nama menjadi "insulinde" ternyata tidak mendapatkan sambutan dari masyarakat, meskipun namanya diganti lagi pada tahun 1919 menjadi "National Indische Partij" tetapi tidak berhasil untuk meluas dikalangan rakyat Indonesia, Karena pada saat itu masyarakat Indonesia belum berani menyatakan keinginan untuk merdeka.

Partai Komunis Indonesia

Kemudian mulai didirikannya partai yang ke empat setelah Budi Utomo, Sarikat Islam, dan Indische Partij, kemudian pada tahun 1914 partai yang bernama Indische Sociaal Demokratische Vereeniging yang disingkat ISDV. Perkumpulan ini didirikan oleh orang- orang bangsa Belanda bersama dengan bangsa Indonesia, dari pihak Belanda yaitu Sneevliet, Brandsteder dan Dekker, sedangkan dari pihak Indonesia ialah Semaun.

Pada tahun 1920 ISDV memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Partai Komunis Indonesia ini diketuai oleh Semaun. Pada tanggal 13 November 1926, PKI melakukan pemberontakan di Jawa dan Sumatera yang kemudian dikalahkan oleh kolonial Belanda.

Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia dulunya merupakan Perkumpulan pelajar yang didirikan di negara Belanda sejak tahun 1908 yang bernama "Indische Vereeniging ". Kemudian perkumpulan ini merubah namanya menjadi "Indonesische Vereeniging" pada tahun 1922.

Organisasi yang didirikan oleh bangsa Belanda pada tahun 1908 yang pada awalnya diberi nama Indische Vereeniging oleh Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto. Kemudian 1925 dirubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Istilah Indonesia ini digunakan untuk menunjukkan identitas diri bangsa dan negara Indonesia dan menggantikan kata Hindia Belanda. Tokoh yang tergabung ialah Mohammad Hatta, Suwardi Suryaningrat, dan Tjipto Mangunkusumo.

Perhimpunan Indonesia ini berjuang dengan kekuatan sendiri tanpa meminta kepada pemerintah kolonial Belanda. Perhimpunan Indonesia ini memiliki majalah dengan nama Hindia Poetra dan diganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Studie club

Akibat dari pengaruh propaganda yang dilakukan oleh Perhimpunan Indonesia di Nederland, Muncullah Studie Club di Indonesia. Pertama yang didirikan ialah Indonesische Studie Club Surabaya oleh Dr. Sutomo pada bulan Juli tahun 1924. Maksud dari Studie Club yang ada di Surabaya itu tidak hanya teoritis dalam mempelajari soal-soal saja, namun di samping itu Studie Club juga bekerja praktis melaksanakan usaha-usaha yang konstruktif.

Studie Club ini juga tersebar dibeberapa kota di Indonesia, seperti di Bandung dengan nama Algemene Studie Club yang dipimpin oleh Ir. Soekarno, selanjutnya juga berdiri Studie Club di Yogyakarta, di Semarang, di Jakarta dan di Solo.

Partai Nasional Indonesia

Partai Nasional Indonesia merupakan salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri di Bandung pada tanggal 4 juli 1927 yang didirikan oleh beberapa tokoh-tokoh besar seperti Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Dr. Samsi dan Budiarto SH. Dari delapan pendiri itu lima diantaranya baru saja kembali dari Nederland dan semuanya mantan anggota dari Perhimpunan Indonesia di Nederland. Lahirnya partai nasional Indonesia ini dilatarbelakangi oleh situasi sosio politik yang kompleks. Partai Nasional Indonesia ini bergerak dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.

Pada tahun 1926 terjadinya Pemberontakan PKI yang membangkitkan semangat untuk menciptakan kekuatan baru dalam menghadapi pemerintahan kolonial Belanda. Untuk mengobarkan semangat perjuangan nasional, Ir. Soekarno mengeluarkan triologi sebagai pegangan perjuangan Partai Nasional Indonesia. Triologi tersebut mencakup kesadaran nasional, perbuatan nasional dan kemauan nasional.

Tujuan Partai Nasional Indonesia ialah mencapai Indonesia merdeka dengan menggunakan tiga asas yaitu self help (berjuang dengan usaha sendiri) serta non mendicancy,Setelah Kongres tahun 1928 di Surabaya, anggota dari Partai Nasional Indonesia semakin meningkat sehingga mengkhawatirkan pemerintah kolonial Belanda.

Parindra

Parindra singkatan dari Partai Indonesia Raya, yang merupakan sebuah partai yang keberadaannya diakui serta diperbolehkan oleh pemerintah Belanda. Partai ini dinilai oleh pemerintah Belanda sebagai partai Nasional moderat yang bersifat lunak. Hal ini dikarenakan Belanda mengenal salah satu pimpinan dari partai ini yaitu Dr. Soetomo. Dr Soetomo yang pernah bersekolah di Belanda dapat dikenali jati dirinya oleh pemerintah Belanda bahwa ia merupakan orang intelektual yang tidak mempunyai jiwa untuk melakukan kekerasan atau pemberontakan. Dr. Sutomo dinilai oleh pemerintah Belanda sebagai seorang humanis yang hanya ingin menolong rakyat sebangsanya.

Parindra ini didirikan pada tanggal 24 Desember 1935 oleh Dr.Sutomo dan tokoh-tokoh nasionalis moderat Indonesia. Awal mula berdirinya Partai Indonesia Raya ialah ketika terjadinya fusi diantara Budi Utomo dengan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Fusi tersebut diadakan pada kongres Budi Utomo pada tahun 1931 yang dimana pada kongres tersebut berisi perintah kepada pengurus besar yang berusaha mempersatukan perkumpulan-perkumpulan di Indonesia yang sama-sama berdasarkan kebangsaan Indonesia.

Saat saat terakhir menjelang proklamasi 17 Agustus 1945

Pada masa itu mulai muncul gelaja-gejala bahwa akan pecah Perang Dunia ke-II. Atas inisiatif dari Parindra pada bulan Mei tahun 1939 didirikanlah suatu badan federasi dari perkumpulan-perkumpulan politik yang ada di Indonesia yang dinamakan Gabungan Politik Indonesia yang disingkat Gapi.

Perkumpulan yang masuk dalam Gapi ialah Parindra, Pasundan, Gerindo, PSII, PII, dan Persatuan Minahasa. Yang dipimpin oleh Sekretariat yang terdiri dari tiga pemimpin yaitu Amir Sjarifuddin dari Gerindo, Thamrin dari Parindra dan Abikusno dari PSII.

Pada awal tahun 1945 saat Jepang mulai terdesak pada peperangannya, baru pemerintah Jepang mulai memperhatikan cita-cita dari bangsa Indonesia. Maka dari itu dibentuklah oleh pemerintah Jepang Majelis Pembuat Undang-undang Dasar.

Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah, namun Jepang tidak berani menyatakan kemerdekaan Indonesia, karena pada saat perjanjian penyerahan kekuasaan itu Jepang berjanji untuk mempertahankan status quo dari daerah yang didudukinya.

Para pemimpin Indonesia memutuskan untuk bertindak sendiri, dan pada tanggal 17 Agustus 1945 para pemimpin-pemimpin dengan perantaraan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dan tercapailah tujuan dari Pergerakan Nasional Indonesia yaitu Indonesia Merdeka.

Setelah membaca buku ini ada beberapa kelebihan dan kekurangan pada buku ini antara lain:

Kelebihan buku

1.Buku yang berjudul Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia ini memberikan motivasi kepada pembaca, karena buku ini sangat menginspirasi masyarakat Indonesia dalam sikap nasionalisme dan semangat yang tinggi dalam mempertahankan bangsa Indonesia.

2.Buku ini juga mengupas sejarah pergerakan nasional Indonesia secara lengkap juga membantu para pembaca mengenang masa para pahlawan di masa lalu ketika memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Kelemahan buku

1.Ada beberapa bahasa yang terkadang membingungkan sehingga para pembaca harus lebih cermat dalam membaca buku ini agar paham isinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun