Semua orang berharga dan bermanfaat. Paling tidak untuk orang terdekat dan keluarganya. Celaka jika ada orang yang tak berharga dan tak memiliki manfaat sedikitpun kepada orang lain.
Kapasitas dan tingkatan berharga dan manfaat seseorang ditentukan oleh banyak faktor dan sebab. Diantaranya karena lingkungan, pengalaman dan  pendidikan yang membentuk seseorang sejak lahir.Â
Sesosok bayi yang baru lahir pun, sesungguhnya sudah bermanfaat dan berharga. Paling tidak, berharga dan bermanfaat menghibur kedua orang tuannya. Bagi orang yang melihatnya.
Bayi, dalam kondisi apapun, menyenangkan untuk dilihat. Menghibur. Karena lucu dan polosnya. Karena tak memiliki sedikitpun jelaga dosa.
Hari Minggu lalu, 14 Agustus 2022, penulis menghadiri acara pemberian Penghargaan Achmad Bakrie (PAB XVIII -- 2022), di Jakarta Theatre XXI -- Jl. Thamrin. Sebuah acara pemberian penghargaan tahunan yang diselenggaakan keluarga besar almarhum Achmad Bakrie dan Bakrie Group. Achmad Bakrie adalah sosok pengusaha pribumi yang sangat ternama dan tercatat oleh sejarah.
Hampir semua anggota keluarga almarhum hadir di sana. Dari mulai cicit almarhum, Mikhayla-anak  Ardy Bakrie, hingga kakeknya- Aburizal Bakrie, Nirwan Bakrie dan lainnya.
Undangan yang hadir pun tak main-main. Diantaranya, Menko Marves-Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Ekonomi-Airlangga Hartarto, Menko PMK -Muhajir Effendy, Menteri BUMN-Erick Thohir, Menparekraf-Sandiaga Uno, Mendag- Zulkifli Hasan, Menkominfo-Johny G. Plate, Menteri Bappenas-Suharso Monoarfa dan Menpora-Zainudin Amali.
Nampak hadir pula Ketua MPR RI-Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI-Puan Maharani, Tokoh Nasional dan Golkar-Akbar Tanjung, dan Pengusaha Media-Hary Tanoesoedibjo.
Penerima piala Penghargaan Achmad Bakrie tahun ini adalah Nirwan Dewanto (Kesusastraan), Mohtar Mas'oed (Pemikiran Sosial), Erlina Burhan dan Tonang Dwi Ardyanto (Kedokteran), R. Williem Lidle (Penghargaan Khusus), dan Tim Arkeolog Penemu Seni Figuratif Tertua di Dunia (Sains).
Menyaksikan dan menyimak acara penghargaan itu, penulis jadi makin tersadar, bahwa pengharagaan itu muncul karena adanya pengabdian. Bakti dan penghambaan kepada sesuatu yang bermanfaat dan berharga untuk kepentingan orang lain.
Dalam kata sambutannya, Anindya Bakrie, putra tertua Aburizal Bakrie, menyatakan, "Kami ingin memberikan suatu apresiasi kepada tokoh-tokoh dan tim peneliti yang pencapaiannya kita rayakan pada malam yang bahagia ini dan telah memberikan dedikasi, dharma bakti serta sumbangan positif dari ilmu dan pengabdian masing-masing."