Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Semen Brownies dan Penghargaan untuk Kuli Bangunan

3 Maret 2024   09:19 Diperbarui: 3 Maret 2024   10:05 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda bukan sedang melihat kue brownies. Sama sekali bukan.  Itu hasil karya seorang kuli dadakan, yang percaya diri bisa mengerjakan sesuatu yang tak pernah dikerjakan sebelumnya.

Awalnya dikarenakan teras yang cuma dikasih batu kerikil dan sedikit berpasir itu, rupanya dianggap toilet yang nyaman untuk buang air besar bagi para makhluk berbulu yang suka nongkrong dan makan di pelataran rumah.   Sedikit tak sopan memang para kucing itu, sudah dikasih makan gratis, minum disediakan, malah semana-mena meninggalkan jejak di antara butiran kerikil.

Akhirnya terpikirkan untuk disemen saja.  Pikiran yang muncul entah sejak tahun berapa tapi belum juga terealisasi, baru kemarin terbersit keinginan untuk segera mengeksekusi.

Maka diamatilah selasar rumah dengan seksama, mengira-ngira berapa pasir dan semen yang diperlukan untuk menutupinya.  Biar kucing tak lagi bisa lagi beraktivitas mengubur barang berharganya di sana.  Itu tujuan utamanya.

kerikil bab (dokpri)
kerikil bab (dokpri)
Tentu saja kudu buka internet, lihat perbandingan semen, pasir dan kerikil yang pas.  Katanya untuk cor-coran itu rasionya 1:2:3.  Satu bagian semen, dua pasir tiga batu split.  

Kebetulan ada sisa pasir di rumah salah seorang saudara, katanya bisa diambil gratis.  Bermodal karung pinjaman dari dia pula, akhirnya mengangkut sekitar dua pertiga saja.  Ternyata pasir sehabis hujan itu beratnya mengalahkan masalah negeri ini. Jadi secukupnya saja lah.  Kalau kurang tinggal angkut lagi,begitu pikir saya.  Sekalian pinjam cangkul tentu saja, karena biar saudara banyak pahala.

siap bekerja : (dokpri)
siap bekerja : (dokpri)

Itu kejadian kemarin sore. Kebetulan saat ingin beli semen. Tokonya tutup, ditambah langit yang mendung untuk kemudian hujan sampai malam hari. Akhirnya ditunda saja.  Untungnya pagi ini langit cukup bersahabat, walau sedikit mendung. Tapi saya percaya kata Ella, penyanyi lawas asal Malaysia, bahwa mendung tak berarti hujan.

Semen pun dibeli, dari toko bangunan terdekat.  Harganya 60 ribu satu sak.  Cukup bersahabat.  Ditaruh begitu saja di belakang motor.  Kata pegawai toko "tidak bakal jatuh, kan berat" Katanya meyakinkan hatiku yang ragu.  Nyatanya motor agak oleng juga dikasih beban 50 kilo di belakang .  Untung sampai dengan selamat walau dipindahkannya berat.

semen 60 ribu (dokpri)
semen 60 ribu (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun