Pagi kekasihku,
Apa kabarmu pagi ini? Adakah aku pada mimpimu malam lampau?
Datangkah pangeranmu, penunggang kuda, lalu memberimu sekuntum mawar?
Aku berharap, tidurmu penuh warna.
Layak pagi ini, sinar mentari menusuk ke tulang seakan menghentak dan berkata ' ini sudah pagi!' Bangun dan bergegaslah!
Pagi sayangku,
Hari ke tiga puluh satu di bulan Mei tidak terasa sudah tiba, akhir perjalanan bulan ini.
Bulan ini segera berganti.
Aku tertegun, mengingatmu saat mendaraskan doa-doa pada Bunda pada pembukaan bulan Maria tiga puluh hari silam.
Pagi kekasihku,
Mei bulan penuh pengharapan, tiga puluh satu hari penuh. Biarlah menjadi bulan baik.
Pagi kekasihku,Â
Genggamlah tanganku, mari melangkah.