Mohon tunggu...
Yusuf Ari Bahtiar
Yusuf Ari Bahtiar Mohon Tunggu... Freelancer - Sabar iku ingaran mustikaning laku

Nikmati proses dan syukuri Nikmat yang telah diberikan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menggapai Asa Meraih Mimpi

17 Desember 2021   09:24 Diperbarui: 10 Desember 2022   12:56 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang memiliki asa yang sangat memukau. Asa setiap orang tentu saja tidak sama. Karakteristik yang dimiliki dari setiap diri, selalu memberikan semangat untuk bisa terus berkarya.

Yap, asa itu ada pada diri sendiri. Terkadang, banyak dari kita yang kesulitan untuk menentukan asa di masa depan. Mau jadi apakah kita, dan bagaimana cara menggapainya. 

Dikatakan mudah ya belum tentu. Banyak pengorbanan dan perjuangan yang harus dilakukan untuk meraihnya.  Apalagi hal tersulit ketika sudah berada pada zona nyaman. Keinginan untuk merubah diri menjadi lebih baik terkadang susah. 

Kenyamanan itu menjadi nomor satu dalam setiap aktivitas. Sebagai contoh, ketika menjadi karyawan, kita pastinya membutuhkan lingkungan yang nyaman, mulai dari perabotan, keramahan dan kesemangatan dari setiap insan. 

Ketika kenyamanan tidak didapatkan, tentu saja itu tidak mudah dalam menjalani setiap rundown acara. Hanya saja, kebutuhan hidup menjadikan diri ini untuk terus melakukan sebaik mungkin. 

Melihat orang sukses, bisa membangun usaha diusia yang lebih muda. Membuat hati semakin bergejolak. Merasa insecure yang tinggi. Sehingga kenyamanan tidak bisa dirasakan.

Baca Juga : Bahagia Itu Sederhana, Kuncinya Hanya Satu

Tapi, buat apa harus selalu merasa insecure. Setiap orang ditakdirkan berbeda, kehidupan yang dijalani juga berbeda. Begitu pula dengan rezeki, jodoh, kesuksesan juga tidaklah sama. 

Kita ingin menjadi dia, sudah sukses, ganteng, ramah dan bersahabat. Terlalu mengejar demikian tidaklah membuat hati semakin nyaman. Justru itu membuat hati ini semakin pilu, merasa kekurangan dan kesepian. 

Apapun yang kita alami, tetaplah selalu bersyukur. Nikmati dengan hati yang riang. Kesuksesan kita pasti akan datang, hanya saja perlu waktu dan usaha yang lebih panjang. Tentunya pasti ada drama-drama indah dan pahit yang harus dihadapi.

Orang lain sebagai motivasi, tapi kita sendiri yang mampu mengolah dan mengkoneksikan antara saraf tubuh untuk berkembang dan menghasilkan karya yang bermanfaat. 

Baca Juga : Tak Akan Melarat Orang yang Hidup Sederhana, Tak Akan Rugi Orang yang Sedekah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun