Mohon tunggu...
Yusuf Adi
Yusuf Adi Mohon Tunggu... Human Resources - Deep Thinker, Educator, Endless Learner, Positive Contributor

Terus belajar hal baru untuk berbagi dan berkontribusi positif kepada lingkungan dan masyarakat di sekitar saya. Terima kasih sudah membaca dan memberi dukungan!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Samjin Company English Class", Kisah Inspirasi Karyawan Kelas Teri Penuh Dedikasi

2 Maret 2021   14:39 Diperbarui: 19 Maret 2021   23:05 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samjin Company Engliss Class/ asianwiki.com

Ja Young, Yoo Na dan Bo Ram Menganalisa Pencemaran dari Pabrik
Ja Young, Yoo Na dan Bo Ram Menganalisa Pencemaran dari Pabrik

Nah, film ini selanjutnya bercerita perjuangan tiga sahabat ini untuk mengungkap siapa dalang sebenarnya di balik pencemaran dari pabrik tersebut. Mereka dengan berani membongkar kebenaran, tetap berjuang meskipun mengalami banyak kegagalan dan jalan buntu serta penolakan dan hinaan dari orang-orang terdekat. Ada makna indah yang saya pelajari dari kisah nyata ini.


  1. Dedikasi dan Kebanggaan terhadap Perusahaan.
    Anda akan melihat sedihnya ironi dibalik kebanggaan Lee Ja Young terhadap perusahaan yang dicintainya ini ternyata memiliki sisi gelap yang sangat pekat dan jahat. Tetapi satu hal yang saya kagum dengan sosok ini adalah bagaimana dia memutuskan TETAP ADA DISANA dan BERJUANG untuk mengubah perusahaan ini. 

Dia tahu ternyata perusahaannya tidak seindah yang dibayangkan, begitu banyak intrik, politik dan kelicikan busuk di dalamnya, tapi dia tetap berjuang dengan kekuatannya demi kebaikan perusahaan. Ini hal yang sangat langka!!!

Sekarang ini banyak orang lebih memilih angkat kaki dan segera keluar dari perusahaan yang mereka tempati waktu merasa Perusahaannya tidak nyaman, Pimpinannya jahat, kejam, otoriter dan semaunya, sistem dan manajemennya berantakan, masa depannya suram, rekan sekerjanya banyak politik dan saling sikut, dannnn… seribu satu alasan lainnya dan mungkin itu Benar!!! 

Saya tidak pungkiri bahwa itu mungkin terjadi di Perusahaan.. But, the big questions is….

- Siapa yang mau tetap tinggal dan memperbaiki perusahaan itu?

- Bukankah segala ketidakidealan kondisi ini membentuk mental dan karaktermu menjadi semakin kuat? 

- Kepentingan siapa yang kamu utamakan? Kepentingan pribadi atau perusahaanmu?

- Apakah kamu yakin di tempat lain selalu dan pasti lebih baik?

Lee Ja Young Tidak Menyerah dan Tetap Bertahan 
Lee Ja Young Tidak Menyerah dan Tetap Bertahan 

Bahkan disaat Lee Ja Young gagal mengungkapkan kebenaran yang sebenarnya, akhirnya dia harus menerima hinaan dan pengucilan dari perusahaan, bahkan ketika Perusahaannya dihujat ketika kasus ini diketahui publik, dia tetap berjuang dan mencari cara untuk memperbaiki perusahaan, meskipun dia memiliki pilihan lain. 

Banyak orang pergi dan meninggalkan (perusahaan) kamu , tapi yang tetap tinggal itulah yang harus kamu perjuangkan.

       2. Budaya Kerja.

Banyak Budaya Kerja yang unik dan lucu yang saya lihat dari Film ini, seperti kedisiplinan waktu (rela naik tangga darurat daripada nunggu lift), senam pagi bersama (yang katanya sampai sekarang tetap dijalankan di Perusahaan Korea), Budaya Apresiasi, Taat dan patuh terhadap senior (bahkan sampai hal-hal kecil, perintah apapun haram hukumnya untuk ditolak). Tentunya budaya kerja harus bisa disikapi dengan tepat.

Budaya Kerja Senam Pagi Sebelum Bekerja
Budaya Kerja Senam Pagi Sebelum Bekerja

Ketaatan penuh terhadap Pimpinan tanpa dilandasi sikap kritis akan membuat karyawan menjadi ‘robot’ atau kuda yang dikekang penuh dengan mata tertutup, karena karyawan dilarang untuk berpendapat atau mengkritisi perusahaan. Satu hal yang juga dengan berani dilawan oleh Lee Ja Young adalah bagaimana dia menolak bekerjasama bahkan memarahi seniornya yang menutup mata terhadap kasus pencemaran tersebut.

Yang layak mendapat apresiasi tentunya adalah orang yang memang berprestasi, memiliki ide cemerlang ataupun berkinerja baik. Awalnya, Jung Yoo Na yang memiliki ide-ide brilian sering BeTe karena dia sering dipaksa untuk memberi ide oleh atasannya (asisten manajer). Nah, ternyata waktu ide tersebut disetujui oleh Direktur, atasannya mengklaim itu karena dia sendiri, padahal yang hebat si Yoo Na. “Kampr*t tenan!” batin si Yoo Na terhadap pimpinannya.

Nah, akhirnya Yoo Na tidak mau kalah pintar, dia berhasil menyampaikan ide briliannya secara langsung dengan berani waktu rapat, sehingga setelah itu, Yoo Na mendapatkan perhatian dan apreasiasi khusus dari Direkturnya. Pointnya adalah apreasiasilah orang yang tepat dan layak, jangan hanya berdasarkan faktor kedekatan, kolusi ataupun nepotisme.


      3.  Pihak yang Besar dan Kuat akan Selalu Menang.

Hingga mendekati akhir film, saya yakin bahwa ketiga sahabat ini tidak akan berhasil membongkar skandal besar ini. Apalagi mereka harus melawan otak kejahatan dari skandal tersebut yang tidak lain ternyata adalah Presiden Direkturnya sendiri!! waktu nonton film ini, sambil menghela nafas, saya berkata dalam hati, “Yeah, this is reality.. We can’t resist the bigger power!

Kita tidak akan bisa menang melawan penguasa atau orang yang lebih berkuasa di atas kita. Apalah arti tiga orang pegawai kelas teri yang mau melawan sekelompok penjahat berdasi yang memiliki super power??!!

Bahkan meskipun dengan rencana dan ide brilian, waktu dimana mereka hampir berhasil menyampaikan kebenaran kepada publik.. Ternyata uang berbicara lebih keras dibandingkan rasa kemanusiaan..

Itu pemikiran saya….

Ternyata saya salah!!! Belajar dari semut yang selalu berjalan beriringan, mengangkat bebannya bersama-sama, Lee Ja Young menyadari kesalahannya. Dia hanyalah semut kecil, pegawai kelas teri yang tidak akan bisa mengubah situasi seorang diri. Karena itu, dengan dukungan dari kawan-kawan dalam Perusahaan yang memiliki niat baik yang sama untuk perusahaannya, mereka akhirnya sukses membatalkan niat dan tujuan jahat dari Penjahat untuk perusahaan mereka.

English Class's Samjin
English Class's Samjin

Saya belajar dan diingatkan kembali tentang kekuatan sebuah persatuan, energi yang muncul dari sinergi tim, dan persahabatan yang mampu menguatkan. Percayalah, bahwa kekuatan sebuah persatuan jauh lebih besar dibandingkan kehebatan individu yang bekerja dengan egoisme masing-masing.

Well, secara pribadi saya terinspirasi dengan tiga sekawan yang sangat berani ini. Kita belajar jangan diam melihat ketidakadilan dan ketidakbenaran terjadi, apapun kondisi dan level kita.

We Don’t cower in the silence! I do it, You can do it, We can do it!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun