Lagi - lagi sama seperti sebelumnya,
Aku hanya bisa mengukir rasa lewat aksara
Menata kata demi kata yang terpatri dalam atma
Menyusun larik-larik bernada yang seakan bersuara
Bercumbu dengan luka, seakan telah menjadi biasa
Bergulat dengan kecewa, seakan sudah menjadi pokok utama
Diriku tlah dibalut segala rasa sesak yang menerkam seisi jiwaÂ
Namun, sampai detik ini masih ku simpan dan pendam rapat-rapat semua dalam kalbu yang penuh luka.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!