Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Singkawang: Potret Keberagaman

30 Januari 2022   08:00 Diperbarui: 3 Maret 2022   17:25 3647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi pribadi
Foto: Dokumentasi pribadi

Di Kota Singkawang terdapat banyak vihara, dan salah satu yang tertua adalah Vihara Tri Dharma Bumi Raya yang didirikan pada tahun 1878. Dalam buku Singkawang Heritage: Sebuah Kajian Arkeologi Benda-Benda Cagar Budaya yang ditulis oleh Timur Triono (2014) tertulis bahwa menurut kepercayaan orang Tionghoa, konon setiap hutan memiliki roh penjaga yang melindungi kawasan tersebut sehingga didirikan vihara untuk Dewa Bumi Raya (Tua Peh Kong) sebagai pelindung. Setiap hari perayaan Imlek dan Cap Go Meh, vihara ini didatangi ribuan umat Tri Dharma baik dari dalam maupun luar Kota Singkawang. Selain itu, sebelum para tatung atau lau ya melakukan arak-arakan keliling kota untuk menjalankan ritual membersihkan kota dari roh jahat, semua wajib meminta restu Tua Peh Kong di Vihara Tri Dharma Bumi Raya.

Foto: Dokumentasi pribadi
Foto: Dokumentasi pribadi

Salah satu magnet wisata budaya di Kota Singkawang adalah Festival Cap Go Meh. Cap Go Meh adalah acara perayaan yang menandakan bahwa hari Imlek telah memasuki hari terakhir, yaitu hari ke-15. “Cap” memiliki arti sepuluh, “Go” memiliki arti lima, dan “Meh” memiliki arti malam sehingga Cap Go Meh memiliki arti malam ke-15. Upacara ini dirayakan setiap tahun pada tanggal 15, bulan pertama menurut sistem penanggalan kalender Imlek. Acara Cap Go Meh dahulu hanya dilakukan di dalam lingkungan istana dan belum dikenal secara umum oleh masyarakat Tiongkok. Upacara ini dilakukan pada malam hari sehingga dilakukan persiapan pemasangan lampu-lampu sebagai penerangan. Hal ini yang membuat lampion menjadi pelengkap utama pada saat hari Imlek. Tujuan diadakannya Cap Go Meh adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas semua yang telah diberikan pada sepanjang tahun. Cap Go Meh merupakan salah satu event tahunan terbesar yang dilakukan di Kota Singkawang. Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dinikmati pada saat mengunjungi Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang seperti ucapan syukur, parade barongsai, parade naga, parade lampion, arak-arakan tatung atau yang lebih dikenal dengan sebutan lau ya.

Foto: Dokumentasi pribadi
Foto: Dokumentasi pribadi

Tahun 2021 saat pandemi masih berlangsung, Pemkot Singkawang meniadakan Festival Cap Go Meh dan pada tahun 2022 ini perayaan Cap Go Meh akan dilaksanakan secara terbatas, tanpa arak-arakan tatung. Panitia perayaan Imlek dan Festival Cap Go Meh 2022 Kota Singkawang fokus menghiasi Kota Singkawang sehingga suasana kota tetap menarik bagi wisatawan.

Sukacita perayaan Imlek bukan hanya bagi etnis Tionghoa, namun juga bagi seluruh masyarakat Indonesia yang mengharapkan keharmonisan antar etnis. Ini merupakan gambaran keberagaman. Keberagaman dalam Imlek kiranya dapat menjadi semangat untuk bangkit melawan pandemi.

Referensi:
Kristiana, Y., Erviana, N., dan Hartanti, T. M. (2019). Singkawang Kota Wisata Budaya. Bandung: Rasibook.

Triono, Timur (2014). Singkawang Heritage: Sebuah Kajian Arkeologi Benda-Benda Cagar Budaya. Singkawang, Kalimantan Barat: Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kota Singkawang.

Triono, Timur (2017). Singkawang Heritage: Warisan Budaya Takbenda. Singkawang, Kalimantan Barat: Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kota Singkawang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun