Mohon tunggu...
Yusnaeni
Yusnaeni Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

https://yusnaeni.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ingin Punya Anak Sehat dan Cerdas? Beri 7 Protein Hewani Ini Saat MPASI

15 Januari 2019   09:28 Diperbarui: 26 April 2021   12:15 6080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi protein hewani yang dapat dikonsumsi anak (Sumber: http://www.hellosehat.com)

Pertumbuhan dan perkembangan otak anak terjadi sangat pesat di dua tahun pertama. Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, perlu diberikan Makanan Pendamping Asi (MPASI) yang bergizi dan bernutrisi. Salah satu yang wajib dalam menu MPASI adalah protein.

Bayi dan anak-anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang pesat membutuhkan protein lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Protein berperan untuk pertumbuhan otot, perkembangan organ dan pembentukan hormon serta enzim. Jika kebutuhan protein tercukupi, anak akan tumbuh dengan sehat dan memiliki otak yang cerdas. 

Sumber protein ada dua, protein hewani dan nabati. Protein hewani meliputi daging, telur, susu, ikan, seafood, dan produk hasil olahannya. Sumber protein nabati meliputi kedelai, kacang-kacangan, dan produk hasil olahannya seperti tempe, tahu dan susu kedelai. Meski begitu, World Health Organization (WHO) merekomendasikan protein hewani untuk dikonsumsi setiap hari atau sesering mungkin karena mengandung protein yang sangat tinggi.

September lalu, saya menjadi peserta Danone Blogger Academy 2018. Salah satu pemateri yang mengisi workshop tersebut adalah Dr. Klara Yuliarti, SpA(K) dari Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Ciptomangunkusumo. Dia merekomendasikan tujuh makanan yang mengandung protein hewani tinggi di bawah ini untuk diberikan kepada anak saat MPASI. 


1. Dada Ayam

Sumber: https://anekakarkas.com
Sumber: https://anekakarkas.com
Dada ayam merupakan sumber protein tinggi. Dalam 100 gram dada ayam tanpa kulit mengandung 23 gram protein. Dada ayam juga mengandung antioksidan dan kaya nutrisi seperti zat besi, selenium, magnesium, vitamin, B6, dan fosfor.
 Sumber protein hewani ini mengandung kolin yang diperlukan untuk kognisi, memori, mood, otot, dan fungsi neurologis. Kandungan vitamin C dan A dalam dada ayam juga baik untuk perkembangan otak.

2. Ikan Salmon

Sumber: https://womantalk.com
Sumber: https://womantalk.com
Masyarakat tentu sudah tahu, jika ikan salmon mengandung protein tinggi dibandingkan ikan lainnya. Dalam 100 gram ikan salmon mengandung 20,4 gram protein. Tak hanya kaya protein, ikan ini juga kaya akan vitamin D dan asam lemak omega-3 yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Asam lemak omega-3 memiliki peran penting bagi perkembangan saraf otak.
 Ikan salmon dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, karena mengandung asam amino. Zat ini melawan berbagai penyakit seperti kardiovaskular, radang sendi dan diabetes.

3. Ikan Teri

Sumber: http://www.jualbalebale.com
Sumber: http://www.jualbalebale.com
Jangan menganggap remeh ikan teri. Meskipun bentuknya yang kecil dan harganya murah, ikan ini mengandung protein tinggi setelah ikan salmon. Dalam 100 gram ikan teri mengandung 20, 3 gram protein. Kandungan proteinnya menambah kekuatan dan daya tahan tubuh.
Menurut beberapa penelitian, kandungan protein dalam ikan teri lebih tinggi dari susu. Teri mengandung kalsium tinggi sehingga bisa menjadi pengganti susu. Terpenuhinya kebutuhan kalsium dapat menjaga kesehatan tulang anak.

4. Ikan Kembung

Sumber: http://www.bali.tribunnews.com
Sumber: http://www.bali.tribunnews.com
Dalam 100 gram ikan kembung mengandung 18,6 gram protein. Dan siapa sangka, jika ikan lokal ini mengandung omega-3 yang lebih tinggi dibandingkan ikan salmon. Beberapa ahli gizi dan kesehatan menyatakan ikan kembung mengandung 2,6 gram omega-3 sedangkan salmon hanya 1,4 gram. Omega-3 dapat membantu perkembangan otak dan mata bayi.

Ikan kembung juga mengandung Vitamin D yang tinggi. Vitamin ini dapat membantu penyerapan kalsium yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan gigi.

 5. Belut

Sumber: http://www.tribunnews.com
Sumber: http://www.tribunnews.com
Belut adalah sejenis ikan yang menjadi salah satu bahan makanan di dunia. Nilai cerna protein belut sangat tinggi, sehingga belut cocok untuk sumber protein bagi bayi. Dalam 100 gram belut terkandung 18,4 gram protein. Jumlah ini bisa mencukupi kebutuhan bayi yang sedang masuk dalam masa pertumbuhan.Selain mengandung protein yang tinggi, belut juga mengandung banyak kalori, sehingga akan membuat anak menjadi berenergi sepanjang hari. Setidaknya ditemukan sekitar 300 kkal per 100 gram daging belut.

6. Ceker Ayam

Sumber: http://aceh.tribunnews.com
Sumber: http://aceh.tribunnews.com
Meskipun tidak ada daging dan hanya kulitnya saja, ceker ayam mengandung banyak protein. Ceker merupakan sumber protein bagi anak. Dalam 100 gram ceker ayam mengandung 18,3 gram protein.Dengan kandungan protein dan zat-zat lainnya seperti vitamin, kolagen, glukosamin dan kandrotin dapat menjaga kesehatan anak selama tumbuh kembang. Untuk memenuhi kebutuhan protein anak, ceker bisa dibuat menjadi kaldu dan dicampur dengan nasi.

 7. Daging Sapi

Source: http://wow.tribunnews.com/2018/08/23/cara-mengolah-daging-sapi-dan-kambing-agar-lebih-empuk-dan-tak-alot
Source: http://wow.tribunnews.com/2018/08/23/cara-mengolah-daging-sapi-dan-kambing-agar-lebih-empuk-dan-tak-alot
Sumber makanan yang tinggi protein lainnya adalah daging sapi. Dalam 100 gram daging sapi mengandung 18 gram protein. Pada anak usia 1-3 tahun biasanya membutuhkan sekitar 16 gram protein per hari. Untuk itu, daging sapi bisa menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan protein pada anak.

Nah, itu tujuh sumber protein hewani yang bagus sekali untuk diberikan pada anak saat MPASI. Coba masukkan ke dalam makanan harian agar anak tumbuh sehat dan cerdas. Selamat mencoba. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun