Mohon tunggu...
Yusmadi Andrie
Yusmadi Andrie Mohon Tunggu... Traveler, Photographer, and Volunteer.

Penyuka travelling dan fotografi serta volunteering.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seragam Biru, Asap Rokok, dan Tembok Sekolah Lebih Kuat dari Niat Belajar

15 Oktober 2025   16:51 Diperbarui: 16 Oktober 2025   12:10 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Potret Siswa SMK Negeri 2 Pangkep Membolos di Lingkungan Malewang Barat (Sumber: koleksi pribadi)

Dengan mengeluarkan (drop out) siswa yang melanggar kontrak perilaku adalah cara mengembalikan siswa ke orangtuanya untuk mendidik dan mengajar anaknya, tidak perlu lagi menitip di SMK Negeri 2 Pangkep. Siswa yang sering membolos akan menjadi beban dan akan menghambat proses berjalannya belajar mengajar dan pendidikan di SMK Negeri 2 Pangkep.

Namun penegakan aturan saja tidak cukup. Sekolah juga harus berbenah: memperbaiki fasilitas, menciptakan metode belajar yang interaktif dan menyenangkan, serta menumbuhkan hubungan guru–siswa yang saling menghargai. 

Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 12, yang menekankan pentingnya suasana belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang untuk mengembangkan kreativitas, minat dan bakat, perkembangan fisik serta psikologis siswa. 

Dari kasus seringnya siswa SMK Negeri 2 Pangkep membolos, menandakan bahwa pihak SMK Negeri 2 Pangkep belum sepenuhnya menerapkan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan. SMK Negeri 2 Pangkep masih perlu berbenah untuk menunaikan amanat tersebut dan itu keharusan. 

Menanam Kembali Moral yang Roboh 

Kasus di SMK Negeri 2 Pangkep bukan hanya soal siswa yang melompati pagar, tapi juga tentang moral yang ikut roboh bersamanya. Sebuah tanda bahaya bagi dunia pendidikan kita—bahwa ilmu tanpa adab akan melahirkan generasi yang pandai, tapi tidak beretika.

Kini, tugas kita bersama—guru, orang tua, dan masyarakat—adalah membangun kembali pagar moral itu. Bukan dengan tembok beton, melainkan dengan keteladanan, perhatian, dan ketegasan. Sebab bila pagar sekolah bisa diperbaiki dengan semen dan besi, pagar moral yang runtuh hanya bisa ditegakkan dengan pendidikan hati dan karakter.

Kemudian pihak SMK Negeri 2 Pangkep diharuskan tegas dalam menindak siswa yang membolos agar tidak mengganggu kenyamanan warga lingkungan Malewang Barat.

References

Anggriani, T., Handayani, A., & Lestari, F. W. (2024). Faktor Penyebab Perilaku Siswa Membolos saat  Pembelajaran Jarak Jauh (Pjj) Kelas X Mipa di Sma Negeri 3 Pati. Edunesia Journal: Indonesian Education Journal, Volume: 1, No: 1, Bulan Juni, Tahun 2024. 

Faturahman, Pandang, A., & Saman, A. (2024). Analisis Perilaku Membolos Siswa dan Penanganannya  (Studi Kasus pada Siswa SMAN 14 Makassar). Guidance: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Volume 21 Nomor 1 Desember 2024. Halaman 29-42.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun