Mohon tunggu...
Yusmadi Andrie
Yusmadi Andrie Mohon Tunggu... Traveler, Photographer, and Volunteer.

Penyuka travelling dan fotografi serta volunteering.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seragam Biru, Asap Rokok, dan Tembok Sekolah Lebih Kuat dari Niat Belajar

15 Oktober 2025   16:51 Diperbarui: 15 Oktober 2025   21:30 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Potret Siswa SMK Negeri 2 Pangkep Membolos di Lingkungan Malewang Barat (Sumber: koleksi pribadi)

Mereka dengan bangga dan santainya menghisap rokok dan membuang punting rokoknya ke sembarang tempat. Begitupun mengotori lingkungan dengan sampah dari makanan dan minuman kemasan yang mereka konsumsi. Perilaku mereka yang membolos itu sungguh merugikan masyarakat dilingkungan Malewang Barat karena menimbulkan polusi suara dari teriakan mereka yang cempreng dan fals, serta menyisakan sampah berserakan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12 ayat (2) sudah jelas menekankan: peserta didik wajib menjaga norma pendidikan dan menjamin keberhasilan proses belajar. 

Namun perilaku membolos seperti ini justru menunjukkan betapa rendahnya kesadaran siswa, dalam hal ini siswa SMK Negeri 2 Pangkep, terhadap makna tanggung jawab sebagai pelajar. Ini fakta bahwa siswa yang membolos tidak bertanggungjawab terhadap perbuatan dan perannya sebagai siswa. 

Dari perilaku membolos tersebut, mereka melewatkan bekal ilmu dan pengetahuan akademik secara gratis yang diberikan oleh negara melalui sekolah, dalam hal ini guru dan tenaga pendidik di SMK Negeri 2 Pangkep. 

Selain pengetahuan dan ilmu dari guru, mereka juga membiarkan buku-buku di perpustakaan teronggok berdebu tidak dibaca padahal buku-buku tersebut memuat berbagai macam khasanah pengetahuan dan ilmu yang siap ditransfer ke otak dan benak siswa yang membacanya, juga melewatkan kegiatan parktik untuk menunjang hard skill mereka ketika sudah terjun langsung ke Masyarakat. 

Bisa dikatakan mereka telah membohongi diri sendiri, orangtua mereka, guru dan Tuhan. Dan kebiasaan buruk seperti itu akan menjadi pemantik kegiatan negative dan merugikan diri sendiri dan orang lain. 

Ini akan jadi indikator kalau perilaku tidak bertanggungjawab tersebut akan terbawa kekehidupan mereka di lingkungan Masyarakat setelah selesai menumpuh pendidikan, bahkan saat mereka masih berstatus siswa.

Lingkungan yang Gagal Mendidik 

Perilaku membolos tidak lahir begitu saja. Ia hasil dari lingkungan—baik keluarga, sekolah, maupun pertemanan—yang gagal menanamkan nilai dasar. Lingkungan merupakan guru terbaik bagi setiap orang untuk membentuk perilaku. 

Penelitian dari Novarita (2014), Purnamasari & Muis (2018), dan Imansyah (2021) menegaskan bahwa faktor keluarga adalah pemicu utama perilaku membolos. Kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua membuat anak mencari pelarian di luar rumah dan sekolah. 

Faktor lain datang dari diri siswa sendiri dan teman sebaya. Ketika motivasi belajar rendah dan ajakan teman lebih menarik daripada pelajaran di kelas, membolos menjadi pilihan yang dianggap “keren.” 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun