Mohon tunggu...
Yusiana Agustin
Yusiana Agustin Mohon Tunggu... Pelajar/Mahasiswa

Suka Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Generasi Z dalam mengelola keuangan dan membangun masa depan

1 Juli 2025   16:24 Diperbarui: 1 Juli 2025   16:23 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang."

Demikian salah satu kutipan bijak dari Ir. Soekarno yang menunjukkan betapa pentingnya memahami sejarah sebagai dasar pijakan dalam merancang masa depan. Sebagai tokoh proklamator dan pemimpin besar bangsa, Soekarno sangat memahami bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang belajar dari sejarahnya. Menurut Ratnawati (2019), belajar sejarah memberikan pengalaman dan kebajikan bagi umat manusia yang dapat dijadikan acuan dalam menghadapi tantangan masa depan.

Dalam konteks pendidikan, pembelajaran sejarah tidak hanya bertujuan menyampaikan fakta masa lalu, tetapi juga menumbuhkan kesadaran nasionalisme dan karakter bangsa pada peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran sejarah seharusnya dilakukan secara kontekstual. Melaningrum Andarwati (2019) dalam Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia menyebutkan bahwa salah satu metode efektif adalah dengan melibatkan peserta didik secara visual dan interaktif, seperti mencari gambar, foto, rekaman suara, dan film dari masa lalu. Media visual memiliki kekuatan lebih dalam menyampaikan makna dibandingkan teks tertulis semata. Dengan desain pembelajaran yang tepat, media ini dapat membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar secara lebih mendalam (DEPDIKNAS, 2008).

Memahami sejarah menjadi landasan penting pula dalam pembelajaran ekonomi, terutama bagi Generasi Z yang kini memasuki usia produktif. Generasi ini tumbuh di tengah arus digitalisasi dan globalisasi yang masif. Mereka dihadapkan pada tantangan ekonomi yang kompleks, mulai dari persaingan kerja, perubahan jenis profesi, hingga ketidakstabilan pasar. Namun, Generasi Z merespons kondisi ini dengan pendekatan yang cerdas dan adaptif.

Menurut Education Insights Magazine, banyak dari mereka menyadari pentingnya investasi dalam pendidikan. Mereka secara aktif mencari peluang belajar tambahan, termasuk kursus daring dan pelatihan keterampilan praktis, untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja. Sumber lain, Future Workforce Trends Report, menunjukkan bahwa fleksibilitas menjadi salah satu preferensi utama dalam memilih program pendidikan. Generasi Z lebih memilih jalur-jalur non-tradisional yang memungkinkan mereka belajar sesuai kebutuhan dan waktu.

Lebih dari itu, tantangan ekonomi telah mendorong Generasi Z untuk melihat kewirausahaan sebagai alternatif karier yang menjanjikan. Entrepreneurship Dynamics Journal mencatat meningkatnya minat generasi ini untuk memulai bisnis sendiri, terutama karena kemudahan akses terhadap teknologi dan platform digital. Fenomena ini menunjukkan bahwa Generasi Z tidak hanya reaktif terhadap perubahan, tetapi juga proaktif dalam menciptakan peluang ekonomi.

Selain aspek pendidikan dan kewirausahaan, Generasi Z juga aktif dalam kolaborasi dan keterlibatan sosial. Mereka cenderung membangun komunitas, menjalin jaringan profesional sejak dini, serta memanfaatkan media sosial untuk berbagi ide dan menciptakan dampak sosial. The Economic Shift Journal dan Social Impact Trends Report menegaskan bahwa transformasi pandangan Generasi Z terhadap dunia kerja bukanlah sekadar tren sesaat, melainkan bentuk penyesuaian yang strategis terhadap dinamika ekonomi global.

Dengan demikian, strategi pembelajaran ekonomi untuk Generasi Z haruslah menyesuaikan dengan karakteristik mereka---digital native, mandiri, kolaboratif, dan berorientasi pada solusi. Pendekatan pembelajaran yang fleksibel, berbasis proyek, kontekstual, serta memanfaatkan teknologi digital akan lebih efektif dalam membekali mereka menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun