Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dicari ! Pemburu Pokemon Go

29 Juli 2016   15:19 Diperbarui: 9 Agustus 2016   11:08 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makin seru dan makain banyak penyuka game online ini, sampai ada gelaran profesi untuk memburu pokemon , sumber: www.forbes.com

Sejak fenomena Pokemon hadir di layar televisi nasional swasta kita, banyak anak-anak Indonesia menyukai film kartun yang diproduksi oleh Bangsa Jepang ini. Apalagi fenomena pengunduhan game Pokemon Go yang ternyata diminati dari berbagai kalangan usia dan gender  yang merambah dunia sampai  disinyalir memberi dampak buruk  bagi pola hidup masyarakat hingga dapat mengancam keamanan negara. Disukai namun dimusuhi, inilah serunya bermain game virtual berbasis  General Packet Radio Service ( GPRS )  dan Global Positioning System (GPS) ini. 

Berkaitan dengan hal tersebut, maka mulai bermunculan lah aplikasi aplikasi yang mendukung pencapaian dari game tersebut baik yang berasal dari luar negeri maupun di dalam negeri sendiri. Salah satunya lebih luar biasa lagi yaitu menjadi alih profesi dari sekadar bermain kini dapat menjadi sebuah profesi baru. Ya, Profesi pemburu pokemon ternyata Menawarkan Bayaran Yang Tidak Sedikit.

Siapa saja yang bermain Pokemon Go bisa melakukannya untuk bekerja. Bayarannya bagus dan sangat berprospek mengingat psikologi massa yang menawarkan permainan menarik dengan jumlah pemain yang sangat banyak. Bukan saja di saat pagi atau siang hari bagi sebagian orang waktu malam hari dan tempat yang tidak lazim pun bisa dilakoninya demi kepuasan dalam bermain.

Beritanya nampaknya  akan memberikan batas yang luar biasa, tapi sangat cocok pada logika ekonomi web: Pokemon Go merupakan aplikasi yang menghasilkan keuntungan dan seringkali tidak disetujui karena banyak peluang untuk  menghasilkan uang pada ranah lain misalnya pertukaran level, penjualan karakter. Mekanisme ini tidak umum dalam video games yang ada di games lainnya.

Saat ini, orang -orang banyak  yang menawarkan diri untuk menyediakan jasa bermain Pokemon, mereka disediakan bagi orang yang tidak memiliki waktu untuk berburu.Dari hal tersebut, ternyata pasar mencerminkan bahwa  untuk meluncurkan layanan nasional pertama permainan Pokemon Go, portal pencarian kerja dan penawaran jasa www.starofservice.co.id yang meluncurkan cara baru profesi ‘resmi’.

Sejak pertama ditulis dan diluncurkan dengan  segera diikuti oleh sejumlah kandidat yang mendaftar. Biaya jasa, seperti yang Anda lihat, sangat tinggi dibandingkan dengan keterampilan yang dibutuhkan. Pemain harus membayar selama dua jam untuk berkeliling di sekitar kota untuk berburu monster dan melatihnya di gym. Tentu saja agar pemain bisa mengakses profil ini, pelanggan harus meminjamkan ponselnya atau minimal berbagi akses ke profil Google dan alamat Gmail.

Untuk menemukan seseorang melakukan pekerjaan ini, karena kita seringkali terlalu sibuk bekerja dari hari ke hari, cukup pergi ke situs tersebut untuk mengisi formulir dan menunggu hingga para ‘trainer’ mengontak Anda. Untuk menyelesaikan pekerjaan, pengguna memiliki dua pilihan:

1. membayar ponsel pemain atau

2. berbagi akses data melalui Gmail.

Di kedua kasus, starofservice.co.id menyarankan Anda untuk memperhatikan dan mengambil tindakan pencegahan, dewan perusahaan meminjamkan kartu identitas ‘trainer’ lalu segera kembalikan setelah ia menyelesaikan pekerjaannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun