Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menikah lalu Tersesat, Lika liku Cerita Sebelum Bercerai Karya Fahd Pahdepie

4 Maret 2020   19:52 Diperbarui: 4 Maret 2020   19:56 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fahd Pahdepie (jaket hitam) di Peluncuran Buku Cerita Sebelum Bercerai

Tahapan Survival ,  bagaimana pertanyaan kita makan apa besok , bagaimana membayar biaya anak sekolah? Dan sebagainya.

Tahap  Security,  setelah memiliki penghasilan, kebutuhan terpenuhi , kemudian ada keingin membeli rumah atau mengontrak ? Membeli kendaraan dll.nya.

Tahapan Success , dalam tahapan ini Fahd menggambarkan tidak semua bisa menjalani tahapan ini. Definisi sukses yang berbeda beda salah satu penyebabnya. Apakah ketika bisa mempertahankan rumah tangga adalah se yah sukses. Fahd sendiri mendefinisikan sukses adalah bisa bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itulah dia menuliskan buku agar bisa bermanfaat hasil karyanya untuk orang lain.

Tahapan keempat adalah Slow down a bit, menjadi bahagia setelah memberikan kemanfaatan bagi orang lain. 

 Fahd Pahdepie sebelum menikah bersama pasangannya sering mampir  ke tempat toko buku dimana saat itu belum atau bahkan sangat jarang buku yang bertemakan tentang pernikahan. Pelajaran tentang pernikahan bukan pelajaran yang lazim di kehidupan era itu hingga kini.  Hal inilah yang menginspirasinya untuk menuliskan buku tentang pernikahan.  Beruntung dunia pesantren yang pernah dilakoni olehnya , diantaranya belajar materi munakahat tentang pernikahan bisa menjdi pijakan dalam  Belajar dari menjadi suami hingga cara memuji masakan istri. Sementara itu banyak anak muda yang mau mulai pernikahan sangat membutuhkan informasi tentang pernikahan.   

 Buku ini adalah berupa kisah dari keseharian penulisnya. Ada banyak kisah dan manfaat yang bisa disarikan. Slash satunya ada tulisan istrinya untuk Fahd sendiri.

Cara pandang suami dituliskan dalam tiga buku nya dan  menjadi best seller. Survey membuktikan tema pernikahan adalah sangat sakral namun banyak orang ingin tahu dan laik diperbincangkan. Karena itu buku ketiganya ini lebih banyak tentang cerita kehidupan pernikahannya, kisah suka dan duka.  Pembaca diajak berfikir semisal ketika membahas mengenai tempat tinggal. Bagaimana seorang suami harus memiliki kunci rumah. Bukan agar bisa masuk ke rumah meski sedang bertengkar, tetapi agar bisa masuk ketika istri berteriak meminta tolong. 

Bercerai ?

Bagi orang yang menikah, sepertinya pernah ada pikiran yang terlintas , sengaja atau tidak sengaja sebuah tema tentang perceraian. Bagaimana orang menanggapi atau melihat wacana itu adalah sesuatu yang unik untuk dicari tahu. Pemikiran ini bisa dibantah loh oleh pembaca.

 Buku ini tidak menjudgemnent bahwa menikah itu bagus, bercerai itu tidak bagus. Menuliskan ulang kisah hidup Anda adalah yang terbaik. Buku ini banyak memberikan informasi mengenai keseharian penulis menjadi sebuah cerita yang menarik yang diharapkan bisa diambil manfaat kebijaksanaan yang lebih baik lagi.

 Buku setebal (XII + 241 halaman) yang salah satu Bab menariknya adalah kisah dari orang tua kandungnya (ditulis sampai 3 bab) . Ayah dan Ii menginspirasi penulis untuk menuliskan buku Cerita Sebelum Bercerai. Kesederhanaan orang tuanya bisa dilihat dari perpektif seorang anak. Meski tidak bisa ditiru, karena bisa saja membuat masalah yang baru tapi kisah orang tuanya mengenai kehidupan laik dikisahkan dalam buku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun