Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kubiarkan Mereka Bahagia

27 Mei 2022   22:47 Diperbarui: 27 Mei 2022   22:51 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Merdeka.com

Kubiarkan Mereka Bahagia
tiada maksud untuk menggoda
terlintas di hadapanku tiba-tiba
masa kecil bermain riang gembira
jauh dari buruk sangka rasa curiga
semua berjalan indah tiada nestapa
aku bebas memandangmu sepuasnya
semakin aku kagum kian berdebar dada
tak paham jika itu pertanda jatuh cinta
tabu dan malu jika aku akui rasa suka
pertama kali hadir saat muda belia
sungguh kuingin bersikap biasa
ke mana kusembunyikan rasa
seakan kau di hadapan mata
aku tak percaya kau terima
di peralihan menuju remaja
pupus impian indah  cerita
berat peduli nasib keluarga
memaksaku  pergi berkelana
melupakan getar rindu asmara
kubuang jauh diary tentang luka
kucari peluruh duka sandaran jiwa
berpuluh tahun aku tutup luka lara
angan tinggallah angan semata
tak mungkin mengulang masa
tak perlu jadi orang ketiga
biarkan mereka bahagia
walau pernah kau pinta
yang lalu bisa tercipta
tak berakhir seketika
getar jiwa masih ada
tak terputus tak jeda
tahanlah sabar derita
cinta tak akan sia-sia 

Depok,27 Mei'22

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun