Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balasan Ketidakjujuran

26 November 2021   14:17 Diperbarui: 26 November 2021   14:28 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Balasan Ketidakjujuran

Berat langkah diri melawan rasa enggan
Arah tak pasti membelokkan tujuan
Luang waktu terasa menjemukan
Amanah di awal hari pun terabaikan
Sinar mentari pagi tak kau pedulikan
Aku tak paham mengapa dipertahankan
Namun suatu saat menjadi penyesalan

Kala rapuh memegang pendirian
Elakkan janji kesetiaan
Terang rembulan menyimpan misteri kegelapan
Indah bunga plastik melupakan bunga asli di hadapan  
Dunia semakin menyilaukan
Anak istri di rumah yang selalu mendoakan
Kaulupakan demi sebuah petualangan
Janji gombal teramat pahit dirasakan
Usaha dan hasil jerih payah tak tersampaikan
Janda kau santuni tapi istri kaujandakan
Usia lanjut sudah menunggu pertobatan
Rupiah kau hamburkan keluarga dinistakan
Andai kau tak sadar akibat ketidakjujuran
Nantikan banyak kerugian yang kaudapatkan

Depok,26 November 2021
Kesuksesan suami adalah doa tulus istri. Kegagalan suami adalah ketidaktulusan membahagiakan istri .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun