Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Memaknai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 7,07%

8 Agustus 2021   06:00 Diperbarui: 8 Agustus 2021   07:37 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertumbuhan ekonomi Indonesia | Sumber:Shutterstock/David Carillet via money.kompas.com

Ada dua peristiwa penting sehingga Agustus 2021 menjadi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan menjadi sangat spesial baik untuk seluruh warga negeri ini, tetapi utamanya bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo - Ma'aruf Amin dengan Kabinet Indonesia Majunya. 

Peristiwa bersejarah pertama adalah berkibar bendara merah putih dan berkumandangnya lagu kebangsaan NKRI Indonesia Raya di arena Olimpiade Tokyo 2020 atas medali emas yang diraih oleh pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pada pertandingan bulu tangkis. 

Seluruh negeri ini histeris, teriak, terharu, menangis, dan bersyukur atas kemenangan yang bersejarah dari dua skrikandi republik ini.

Kemenangan mereka menjadi hadiah terindah bagi Indonesia yang pada Agustus ini merayakan Hari Kemerdekaan yang ke 76 tahun. Menjadi bersejarah, tidak saja karena perjuangan Greysia dan Apriyani seakan menjadi mission impossible, tetapi juga bagi Indonesia yang satu setengah tahun didera habis oleh pandemi covid-19 dan melumpuhkan beragam sektor termasuk olah raga. 

Peristiwa kedua yang juga menjadi sejarah adalah capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2021 yang diumumkan oleh Kepala Biro Pusat Statistik pada Kamis 5 Agustus 2021. Angka 7,07% capaian pertumbuhan ekonomi yang sangat luar biasa bahkan gemilang dan tertinggi sejak 17 tahun terakhir.

Tankapan layar Presentasi BPS | Sumber: bps.go.id
Tankapan layar Presentasi BPS | Sumber: bps.go.id

Angka pertumbuhan ini seakan menjawab keraguan banyak pihak, apakah Indonesia mampu segera keluar dari keterpurukan dalam kondisi resesi sejak pandemi Covid-19 sah memporak-porandakan kehidupan perekonomian negara. 

Pun angka pertumbuhan yang fenomenal ini menyempurnakan semangat membara optimisme yang terus dibangun oleh Presiden Jokowi bahwa negara besar seperti Indonesia ini mampu dan bisa menghadapi dan keluar dari perangkat resesi ekonomi.

Angka Pertumbuhan 7,07% Fantastis

Mengapa pertumbuhan 7,07% menjadi sangat fantastis? Karena publik tidak yakin bisa menembus angka sebesar itu. Jangankan 5%, untuk berada di angka positif saja sudah luar biasa. 

Faktanya yang merisaukan publik, di Kuartal I/2021 pertumbuhan masih berkontraksi di angka (0,92) untuk periode Januari-Februari dan Maret 2021. 

Dan ketika angkanya seakan melompat ke 7,07%, menjadi sesuatu surprised dan luar biasa.

Pertumbuhan Q2'21|Sumber: bps.go.id
Pertumbuhan Q2'21|Sumber: bps.go.id

Padahal tahun 2020 menjadi horor bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang harus diakhir dengan angka minus besar bahkan Indonesia divonis memasuki masa resesi ekonomi. Sebuah situasi yang paling tidak disukai oleh pemerintahan manapun di dunia, karena dianggap sebagai pil pahit dan membutuhkan perjuangan besar-besar dan waktu yang sulit diprediksi dengan tepat.

Angka pertumbuhan 7,07% year on year, dari Kuatal II 2020 ke Kuartal II 2021. Dan menjadi menarik untuk dicermati, angka pertumbuhan 7,07% itu datangnya dari mana?

Data BPS menjelaskan ada 5 komponen yang memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang fenomenal ini, yaitu :

  1. Sebesar 3,17% dari Konsumsi Rumah Tangga
  2. Sebesar 2,30% dari PMTB
  3. Sebesar 0,98% dari net export
  4. Sebesar 0,61% dari Konsumsi/Pengeluaran Pemerintah
  5. Sebesar 0,01% dari Lain-lain

Pertumbuhan ekonomi | Sumber : bps.go.id
Pertumbuhan ekonomi | Sumber : bps.go.id

Konsumsi rumah tangga menjadi sumber terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,17% hendak menjelaskan bahwa perputaran ekonomi rumah tangga menjadi sangat efektif yang memutar seluruh roda perekonomian negara. 

Sekaligus juga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat tergantung dari konsumsi masyarakat itu sendiri. Dan Indonesia yang memiliki populasi 270an juta menjadi sumber daya yang menopang kemajuan ekonomi bangsa ini.

Disusul oleh pengeluaran untuk PMTB atau Pembentukan Modal Tetap Bruto sebagai sarana pengeluaran barang modal yang tidak termasuk dalam konsumsi tetapi untuk kegiatan investasi. 

Ini menjadi penting, karena sektor sektor terkait PMTB ini terdampak oleh pandemi covid-19 selama tahun 2020, dan nampaknya bangkit di awal tahun fiskal 2021.

Pertumbuhan dari sisi pengeluaran |Sumber: bps.go.id
Pertumbuhan dari sisi pengeluaran |Sumber: bps.go.id

Dilihat dari lapangan usaha yang dikerjakan oleh bangsa ini, maka sumber pertumbuhan ekonomi terbesar datang dari dua sektor kunci yaitu sektor transportasi dan perdagangan sebesar 25,10%, akomodasi dan makanan minuman sebanyak 21,58%. Sisanya dari beragam sektor seperti yang nampak dalam tabel berikut:

Sumber pertumbuhan ekonomi | Sumber :bps.go.id
Sumber pertumbuhan ekonomi | Sumber :bps.go.id

Signifikansi Pertumbuhan Ekonomi 7,07%

Mencemati seluruh angka statistik pertumbuhan ekonomi ekonomi pada Q2 2021 maka harus diakui dan dua jempol untuk pemerintahan Jokowi-Amin atas capaian yang fantastis. Paling tidak ada 5 buah signifikansi yang bisa diangkat atas capaian ini.

Pertama, Arah dan Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional Indonesia sudah berada di jalur yang benar dan tepat sehingga semua sumber daya yang dimiliki terkendali dengan sangat ketat yang berorientasi pada pemulihan ekonomi berbasis penangan pandemi covid-19. 

Dengan kata lain, arah dan strategi kebijakan pemerintah dalam pemuliah ekonomi nasional sangat jitu!

Harus diakui, ini tidak mudah bahkan sangat sulit pada level koordinasi antara lembaga dan kementerian, pusat dan wilayah serta daerah. Akan tetapi, Presiden Jokowi mampu mengendalikannya dengan sangat efektif. 

Tantangan, kendala dan hambatan bertebaran di mana-mana. Belum lagi intrik dan friksi politik dari beragam agenda partai politik yang "cenderung" mengail di air keruh menuju agenda politik besar di tahun 2024.

Kedua, Resesi ekonomi yang dialami Indonesia pertengahan tahun 2020 yang lalu dapat segera diatasi hanya dalam waktu singkat dengan capaian yang fenomenal.

Keadaan ini membuktikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih sangat kuat dan tidak tergoyahkan dengan pandemi covid-19. Sebab, umumnya keadaan resesi ekonomi membutuhkan waktu panjang untuk recovery bila terjadinya resesi itu karena fundamental ekonomi yang rapuh. Pun bukan karena pergolakan stabilitas politik nasional maupun global seperti yang terjadi di tahun 1998/1999.

Ketiga, Ekonomi dan bisnis berbasis digital atau aplikasi mempunyai peranan penting menjaga dinamika ekonomi Indonesia.

Era digitalisasi, marak dan intensinya media sosial dikalangan masyarakat serta kemudahan akses koneksi yang masif di seluruh Indonesia telah menjadi pilar kunci stablitas dinamika ekonomi di akar rumput. 

Bahkan dinamika ekonomi rumahan, informasl sektor, ekonomi berbasis rumah tangga, tetangga dan lingkungan telah menjadi sebuah keniscayaan yang menjadi katup pengaman dinamika ekonomi.

Ini sangat terasa dengan penutupan segmen pasar, mal, tempat perbelanjaan, tetapi dinamika bisnis dan ekonomi tetap berjalan secara online.

Keempat, Kesadaran publik yang semakin tinggi untuk WFH menjadi sebuah pola bahkan gaya hidup berekonomi dan juga bersosial. Masyarakat terbelajarkan untuk mengoptimalkan semua isntrumen bisnis berbais aplikasi, online untuk menjaga dan mengembangkan kehidupan ekonomi keluarga.

Kelima, nampaknya masyarakat telah mampu menjalani hidup dengan kenormalan baru (new normal life) berbasis penerapan prokes secara habis-habisan. Ini menjadi indikasi kuat bahwa publik telah memiliki kesadaran yang sangat tinggi bahwa harus hidup berdampingan dengan covid-19.

Menjaga Momentum Pertumbuhan

Capaian pertumbuhan yang sangat bagus ini akan menjadi momentum yang harus dijaga oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Harapan pada kuartal III dan IV hingga tutup tahun buku 2021 menjadi sangat kuat lebih baik lagi. 

Kalaupun tidak setinggi 7%, tetapi di angka positif disekitar 4% seperti diestimasikan oleh pemerintah akan menjadi sumber energi dan optimisme yang harus terus digelorakan.

Masyarakat semakin menyadari bahwa hanya dengan saling menopang, maka negeri ini tidak akan kemana-mana, karena semuanya akan menjadi kemanfaatan bersama. 

Yupiter Gulo, 7 Agustus 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun