Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pekerjaan di Masa Sulit, Bertahan atau Pindah Kerja?

18 Mei 2020   20:47 Diperbarui: 18 Mei 2020   22:47 1909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerjaan baru (Sumber: careeraddict.com/job-change)

"Jika benar-benar tidak merasa bahagia dengan pekerjaan, Anda perlu pindah kerja" 

Fakta kesulitan yang dihadapi oleh tenaga kerja, para karyawan di hampir seluruh dunia menjadi kenyataan yang tidak terbantahkan lagi. Seakan bencana yang tidak terduga karena datangnya begitu mendadak.

Fakta juga menjelaskan ketidaksiapan siapapun untuk menghadapi badai masalah dunia kerja yang membuat siapapun kehabisan nafas seketika. 

Tidak saja karena deraan penyebaran virus corona yang seakan menghentikan semua kegiatan ekonomi dan bisnis sedemikian kacaunya sebagai konsekuensi dari social distancing maupun penerapan PSBB atau semacam lockdown.

Antara percaya dan tidak yakin, seakan semua orang dicabut dari akarnya dan kehilangan pekerjaan seketika yang selama ini menjadi penopang kehidupan. 

Kalaupun masih berada dalam pekerjaan, tetapi situasinya tidak lagi seperti biasa, kegiatan operasi perusahaan direduksi, bahkan banyak yang harus ditutup baik sementara maupun permanen.

Angka pengagguran seakan menjadi deret ukur naiknya setiap hari, bersamaan dengan pandemi Covid-19 yang terus menyebar ke mana-mana, dan nyaris tidak ada lagi negara yang bebas dari wabah virus corona ini.

Minggu ini saja dikabarkan tingkat pengangguran dan PHK di AS berada pada 33 jutaan orang, di China sendiri sudah mencapai angka 80 jutaan, angka 60 juta di negara-negara Eropa. Dan tentu saja di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya angka itu terus meningkat tajam.

Tentu saja tidak semua karyawan mengalami nasib yang sama, tetapi sebagian besar karyawan di perusahaan yang terdampak Covid-19 kisahnya menjadi lain. 

Ada ketidakpastian yang sangat mengganggu, ke mana harus menentukan langkah. Bertahan di dalam pekerjaan sekarang yang penuh ketidakpastian, atau lebih baik keluar dan mencari peluang baru.

Ini menjadi tantangan yang tidak mudah pada masa sulit seperti saat ini. Ketidakjelasan kapan akan berakhirnya pandemi virus corona ini, menjadi titik balik untuk seseorang karyawan harus membuat keputusan strategis bagi masa depannnya.

Jangan Panik, Anda Tidak Sendiri
Saat sulit seperti ini tidak boleh salah dalam mengelolanya, kalau tidak situasi akan semakin berat dan bisa menyentuh waktu yang lama. Artinya, siapapun harus menyadari bahwa dampak pandemi Covid-19 tidak memilih orang tertentu, usaha tertentu atau kelompok tertentu.

Anda tidak sendirian mengalami hantaman virus yang penuh misterius ini. Dan karena itu tidak ada alasan bagi siapapun untuk menjadi panik, putus asa apalagi hendak "mengakhiri hidupnya" hanya gara-gara terganggu maupun kehilangan pekerjaan sementara. Sebab, banyak orang yang mengalami situasi sulit ini, dan kehidupan pribadi dan keluarga menjadi terganggu.

Membangun ketenangan dan sikap pikri pisitif menjadi dasar yang kokoh untuk mempu mengelola kesulitan yang dihadapi. Dan akan mudah mendapatkan inspirasi dan jalan keluar yang terbaik untuk merancang masa depan yang lebih baik. Dengan lain kata, saatnya memiliki visi yang bersih, jernih dan jelas.

Sebab, sesungguhnya d ibalik kesulitan dan krisis terdapat peluang dan prospek yang jauh lebih besar dan dahsyat ketimbang yang ada di masa lalu maupun sekarang. 

Ibarat sebuah koin dengan dua sisi yang tidak terpisahkan. Di satu sisi ada krisis tetapi di sisi sebaliknya ada peluang. Karena tanpa krisis tidak ada peluang.

Begitulah mindset yang harus dimiliki oleh setiap orang saat ini agar mampu menghadapi, mengelola dan melalui situasi situasi untuk memasuki situasi baru, yang saat ini popular dengan istilah "new normal".

Bertahan atau Pindah Pekerjaan
Dampak wabah virus corona ini sangat terasa dalam bidang ekonomi dan dunia usaha serta industri. Sebagai akibat dari WFH mempengaruhi langsung dinamika ekonomi dan bisnis, baik secara global, maupun secara nasional di setiap negara.

WFH mempengaruhi pola perilaku ekonomi dan bisnis. Ada yang bedampak langsung dan lebih banyak yang dampaknya tidak secara langsung. Sebagai sebuah mata rantai, maka sistem ekonomi dan bisnis menjadi porak poranda.

Lihat misanya dunia dan industri parawita yang merupakan salah satu sektor utama yang mengalami dahsyatnya wabah Covid-19 ini. Ketika nyaris hampir semua negara melakukan "lockdown", pariwisata menjadi dunia "hantu blau", tiba-tiba hilang begitu saja. Karena tidak ada orang yang bepergian lagi, sedemikian rupa sehingga semua jaringan bisnis tentang pariwisata menjadi "tiarap" tanpa ampun.

Bukan saja bisnis transportasi yang hancur, mulai dari penerbangan, hingga tukang ojek, bisnis kuliner dan souvernir juga seakan "menguap begitu saja", hingga sektor UMKM yang babak belur. Ini sekadar menyebutkan beberapa sebagai contoh, sebab contoh lainnya begitu banyak.

Bagi karyawan tersedia dua pilihan ekstrim, yaitu bertahan atau pindah pekerjaan?

Mungkin saja ada pilihan lain, tetapi keputusan ekstrim itu akan menjadi penentu masa depan karir dari setiap orang saat ini. Sangat mungkin perbedaaan keputusan karena kemampuan membaca perubahan masa depan yang akan datang, disertai dengan tingkat keberanian mengambil risiko.

Seorang pakar dan dan penulis buku tentang "Strategi Karir" bernama Jenny Blake dalam buku terbarunya "Gethired" menandakan agar setiap orang harus mengevaluasi keinginan dan kemampuan keuangan mereka untuk mencoba melakukan perubahan, terutama aselama masa sulit saat ini. Artinya, harus mampu mengecek preferensi dan kekuatan untuk mengenali bidang baru yang akan dimasuki dan memiliki prospek yang bagus.

Untuk mampu mengambil keputusan strategis demi masa depan karir yang cemerlang, terdapat 3 pertanyaan kunci sebagai panduan Anda, yaitu:

  1. Haruskah pindah pekerjaan?
  2. Bidang pekerjaan mana yang akan dipilih?
  3. Bagaimana memasuki bidang pekerjaan baru?

Haruskah Pindah Pekerjaan?
Sadari dengan sungguh-sungguh, bahwa ini sebuah perjuangan untuk melakukan perubahan serius dalam kehidupan masa depan Anda.

Dan oleh karena itu, paling tidak ada 3 faktor penuntun yang perlu dipertimbangkan. Faktor pertama, tingkat toleransi risiko yang mampu diambil, yaitu suka atau tidak senang dengan ketidakpastian dalam diri pribadi Anda. 

Kedua,  seberapa kuat landasan keuangan yang dimiliki, sebab ini sangat berisiko ketika bantalan keuangan tidak memadai. Ketiga, apapun hambatan yang dihadapi, seberapa keinginan Anda untuk tetap pindah pekerjaan ke tempat yang baru.

Ketiga faktor di atas, dapat disederhanakan dengan mengatakan bahwa seseorang yang tidak menyukai perubahan dan tidak memiliki sumber daya keuangan untuk bertahan dalam pencarian kerja yang berkepanjangan mungkin ingin mempertimbangkan kembali untuk pindah, dan merasa lebih nyaman dan aman di tempat sekarang.

Sebaliknya, bila ada seseorang dalam situasi itu yang memiliki keinginan yang sangat kuat untuk pindah ke bidang tertentu yang baru, mungkin masih memutuskan untuk mencoba dan melakukan lompatan.

Bidang Pekerjaan Apa yang Dipilih?
Memutuskan untuk pindah pekerjaan menjadi dasar untuk menentukan masa depan yang diyakini jauh lebih baik dari pekerjaan yang dimiliki sekarang ini. Tetapi, pertanyaannya adalah bidang pekerjaan mana yang harus Anda pilih?

Sebuah pertanyaan yang sederhana tetapi tentu saja tidak mudah memberikan jawaban. Dibutuhkan perenungan, pergumulan dan perencanaan yang akurat agar langkah kedepannya menjadi lebih mantab dan tegas. Paling tidak mengenali dengan akurat kekuatan dan kemampuan serta keahlian apa yang dimiliki dan akan dikembangkan kedepan.

Mengenali kekuatan sendiri, gampang-gampang susah. Tidak selalu harus yang besar-besar, sebab bisa saja hal-hal yang kelihatan kecil, tetapi sesungguhnya itu adalah indikasi kekuatan dan kemampuan yang Anda miliki. 

Sebagai contoh sederhana, hal-hal kecil apa yang pernah Anda lakukan dan mendapatkan pujian tulus dari orang lain? Inilah sebagai indikator darimana, orang cenderung mengungkap bakat dan bakat alami mereka.

Mengenali bakat tidak cukup, tetapi dalami lebih tulus lagi dengan mengeali siapa yang ingin Anda layani dengan kekuatan dan bakat yang dimiliki. 

Apakah hanya sekadar kepedulian Anda pada lingkungan sekitar keluarga dan kenalan saja? Atau ada hasrat tinggi untuk menolong sesama lain dengan bakat yang dimiliki.

Awas, inilah sesungguhnya sumber motivasi yang Anda miliki untuk mempertontonkan passion yang dimiliki di dalam dunia pasar tenaga kerja. Kata kuncinya adalah "minat dan minat Anda", bukan yang lain. Di dalam minat Anda sebagai cerminan kekuatan dan bakat yang dimiliki.

Bagaimana Memasuki Bidang Pekerjaan Baru?
Pertanyaan yang ketiga ini menjadi bagian terpenting tetapi juga tersulit. Sebab dua pertanyaan pertama, bisa saja disiapkan dan dibangun dengan keren, tetapi bila bagian terakhir ini tidak bisa dikerjakan, maka sama saja tidak ada gunanya.

Bisa sulit tetapi bisa juga sangat mudah untuk mengeksekusinya. Hambatan terbesar biasanya, ada di dalam diri seseorang. Dan karennya hambatan itu harus dikenali dengan baik untuk bisa diatasi.

Masa sekarang dan beberapa dekade ke depan, kunci mencari dan memasuki bidang pekerjaan yang baru terletak pada satu kata kunci, yaitu networking atau jaringan, atau jejaring. 

Anda haru memiliki jaringan yang sesuai dengan bidang Anda minati dan masuki. Tanpa jaringan, sama saja Anda sedang berada di padang gurun yang luas tiada batas sendirian. Anda bisa tenggelam dan mati sendiri dalam padang gurun yang tandus itu. Di sana tidak ada kehidupan.

Cari dan masuki jaringan, di mana di sana sudah banyak orang yang sedang berkoneksiria sepanjang waktu, dan bertukar informasi tentang apa saja yang menjadi minat, dan passion bersama. 

Sangat mungkin, minat sama, atau sebagian sama dan sebagi sama dengan orang lain. Dan karenanya menjadi semua jejaring kayak laba-laba memiliki jarring. Anda akan hidup dalam jaringan itu, dan berkembang serta bertumbuh di dalam networking yang akan berkembang dari waktu ke waktu.

Di dalam jaringan akan tersedia begitu banyak informasi tentang bidang ketrampilan dan minat yang disesuaikan dengan setiap orang. Bahkan sangat mungkin bakat yang dimiliki akan menjadi pintu untuk mengisi kekosongan di suatu jaringan yang dimasuki.

Ada dua kata kunci apabila Anda memutuskan untuk mengejar perubahan karier, Anda harus memvisualisasikan jenis kesuksesan yang diinginkan. Artinya, seperti apa kesuksesan yang diberikan pada keadaan saat ini, dan seperti apa kesuksesan dalam mimpi terliar yang dimiliki oleh Anda sendiri? Yakinilah dua kata kunci ini akan memberikan sebuah ruang energi yang tak terbatas bagi Anda.

Ini artinya pula bahwa tujuan akhir yang diinginkan akan menjadi instrumen kunci mengantar seseorang terus melakukan segala sesuatu dengan penuh semangat dari hari ke hari hingga sampai kepada tujuan yang diimpikan. Tujuan akan menjamin Anda berada di jalur "kereta api" yang benari!

Pada tataran tertentu, bidang pilihan yang diambil tidak selalu menjadi pakar di bidang itu, tetapi Anda memiliki skill dan kemampuan lain yang mampu ditransfer pada bidang baru pilihan Anda. Sebutkan saja misalnya kemampuan kepemimpinan dan atau kemampuan manajerial.

Jadi, jangan pernah ragu untuk menetapkan pilihan Anda untuk bertahan atau pindah pekerjaan!

Yupiter Gulo, 18 Mei 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun