Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Agar Tidak Menjadi "Budak" Teknologi di Era Digital

15 November 2019   16:48 Diperbarui: 15 November 2019   18:01 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock

Bagaiamana Mengatasinya? 

Jangan pernah abaikan bila sedang berada dalam lingkungan yang sangat negatif, segera sadari dan atasi. Apalagi kalau dalam jangka waktu yang sangat lama, maka dipastikan akan mempengaruhi keseluruhan dinamika hidup yang dijalani setiap hari, baik dirumah maupun ditempat kerja sendiri.

Orang Jawa bilang, cara mengatasinya sederhana, yaitu "Eling" menurut faham Kejawen, yaitu "sadar dan sadarkan diri kita", lebih tepatnya sadar akan tuntutan hidup berkarakter baik. Bila kita sadar maka tindakan, cara berpikir kita diharapkan "cerah-terang" tidak diselimuti kabut kegelapan negatif; dapat "berpikir secara terang".

Bagaimana mencapai ini? Salah satu cara adalah dengan contemplation, menenangkan diri, bisa dengan berdoa, berzikir, mengambil sikap Yoga ataupun dengan latihan jasmani ringan yaitu dengan cara sederhana, yaitu menghirup napas dalam-dalam. Jika kita dapat mawas diri, karena berpikiran terang, lebih mudah meninjau apa penyebab suasana diri menjadi negatif.

Lingkungan kerja, suasana dirumah tangga sangat mungkin menjadi sumber penyebab utama terpapar dampak negatif yang merusak itu, yang bisa disaksikan dan dirasakan setiap hari, antara lain :

  1.  "Dihantui" dead-line
  2. Dihadapkan banyak tugas
  3. Terlalu berambisi
  4. Harus menghadapi konflik (dalam pekerjaan, relasi maupun dengan keluarga)
  5. Menghadapi masalah keluarga
  6. Mengahadapi masalah finasial
  7. Kendali berkomunikasi tidak baik
  8. Tidak cukup mengetahui informasi
  9. Terjebak kemacetan

Jika kita dapat menemukan penyebab suasana "galau" yang menimbulkan suasana negatif maka fokus pada penyelesaian penyebab itu dapat menghadapi perasaan negatif yang kita sadari harus kita rubah. Tentu tidak mudah, perlu proses, perlu kesabaran, perlu usaha sungguh-sungguh, mungkin perlu bantuan pihak lain. Namun dengan kesadaran dan berfokus menghadapi hal negatif, arahkan dan fokus pandangan pada tindakan positif.

Metode Reframing Hindari "Budak" Teknologi

Dalam ilmu komunikasi yang mempelajari media relations dikenal istilah "media framing"; yaitu pengarahan berita, laporan pandangan mata atau talk-show yang diarahkan agar pemirsa/pendengar ataupun pembaca mengikuti arah pandang yang sengaja dikonstruksikan oleh pembuat/pemilik media (istilah lain "media setting"); baik itu media televisi maupun media cetak.

Pengetahuan demikian sesungguhnya dapat diterapkan dengan maksud baik agar diri pribadi kita juga bisa reframing, atau dalam hal untuk pribadi dapat dibuatkan istilah "brain setting" mengarahkan cara pandang/cara berpikir kita ke fokus yang positif. Ada peristiwa atau keadaan negatif diluar kontrol kita, misalnya bila cuaca buruk, hujan angin, gelap , ataupun panas terik berdebu; yang tidak nyaman.

Dalam cuaca demikian, tidak ada gunanya mengeluh, mengharapkan  iklim berubah ideal seperti kehendak kita. Mungkin cuaca tidak nyaman demikian menghambat pekerjaan lapangan kita, menghambat untuk tiba tepat waktu di tempat kita merencanakan bertemu, sudah ada  appointment.

Mungkin akibat cuaca buruk terjadi banjir atau kemacetan; bahkan cuaca matahari bersinar indah; menggoda banyak sekali manusia keluar berkendara, membuat jalan macet, gedung tempat kita akan berjumpa untuk suatu appointment, padat parkir; bahkan sewaktu makan siang tidak mendapat tempat di resto/warung yang kita sudah rencanakan. Mengapa mengeluh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun