Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Strategi dalam Mengelola Karyawan Lintas Generasi

23 Mei 2019   17:46 Diperbarui: 24 Mei 2019   14:18 2415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerja kantoran (Sumber: itagroup.com)

Bersedialah untuk bereksperimen dan tidak berlama-lama dalam strategi yang tidak membuahkan hasil, tinggalkan dan ganti dengan  yang lain.

Kenali orang-orang di tim Anda dan pelajari tentang preferensi, gaya kerja, dan motivasi mereka. Mintalah masukan dan gagasan dari tim yang dibentuk.  Lagi pula, merekalah yang bekerja bersama, jadi mengapa tidak melibatkan mereka dalam proses ini?

Sadarilah bahwa dengan tim yang lebih kecil, Anda dapat menyentuh basis dengan setiap anggota tim secara individu atau dalam kelompok kecil. Sebab, kalau dengan tim yang lebih besar dengan tingkat personalisasi yang sama tidak dimungkinkan, jadi gunakan survei atau sediakan serangkaian pertemuan untuk mengenal tim Anda.

2. Jangan pimpin berdasarkan asumsi
Penting bagi direnungkan bahwa untuk memimpin tim Anda, lakukan segera dengan cara yang paling baik bagi mereka sebagai anggota tim dan bukan yang terbaik untuk Anda sebagai seorang leader. Sebab sesungguhnya, Anda tidak dapat memimpin tim kerja berdasarkan asumsi saja.

Jika Anda mengandalkan stereotip, generasional, atau yang lain untuk memimpin tim, Anda dianggap merugikan tim hebat tersebut. Dan pada akhirnya akan berakibat menjadikan pekerjaan Anda sebagai pemimpin jauh lebih sulit.

Sementara stereotip berfungsi sebagai pedoman yang bermanfaat, itu bukan titah yang tidak bisa diubah dan sesuaikan. Sebagai pemimpin, penting bagi Anda untuk meluangkan waktu untuk memahami kebutuhan dan preferensi individu tim kerja yang Anda bangun.

Stereotip paling baik digunakan sebagai titik referensi. Mereka sangat membantu dalam memahami kebutuhan umum suatu kelompok, tetapi bahayanya terletak pada hanya mengandalkan mereka.

Oleh karenanya maka pastikan Anda membuat keputusan berdasarkan kebutuhan nyata, bukan semata mata berdasarkan stereotip. Tidak yakin apa itu stereotip dan realitas apa? Tanyakan langsung saja karyawan yang Anda pimpin, dan perhatikan bahwa mereka akan dengan senang hati menjawab.

3. Pimpin tim Anda secara aktif
Memimpin tim secara aktif berarti memantau mereka, hadir dan terlibat bersama sama dengan mereka, dan menantang serta mendisiplinkan saat dibutuhkan dalam ritme dan dinamika tim kerja.

Artinya pula bahwa, semakin terlibat dengan tim Anda, semakin baik kinerja mereka dan akan terus bertumbuh tanpa batas.

Selaras dengan kebutuhan meningkatkan kinerja mereka secara eksponensial, maka ini membantu Anda membentuk ikatan dasar dan kunci dengan mereka yang pada gilirannya membangun kepercayaan dan koneksi yang sangat solid dan langgeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun