Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pilihlah "Mindset" Berkembang, Sebab "What You Think, You Become"

19 Januari 2019   12:30 Diperbarui: 21 Januari 2019   18:37 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: streetartsf.com

Pembicara dan penulis buku-buku motivasi yang melagenda dan menjadi ikon dunia, Napoleon Hill pernah berkata What You Think, You Become yang arti bebasnya adalah "Apa pun yang bisa dipahami dan dipercaya oleh pikiran, itu bisa diwujudkan".  Kamu akan menjadi seperti yang kamu pikirkan.

Pesan ini sungguh sangat powerful sebagai pendorong dahsyat bagi semangat yang lemah dan lunglai, terkapar dan hampir mati karena keputusasaan. Ini menegaskan bahwa sesungguhnya pikiranlah yang menjadi sumber kekuatan, energi, dan spiritual seseorang.

Artinya pula, seseorang yang berhasil sebetulnya karena didrive habis-habisan oleh pikirannya sendiri untuk tidak pernah menyerah dan terus menerus melangkah dan melangkah, mencoba dan mencoba. Tubuhnya bergerak, teregerak, lambat atau cepat, sangat tergantung perintah dari pikirannya sendiri.

Dengan demikian, kegagalan banyak orang dalam kehidupannya karena pikirannya sendiri yang memang lemah, lunglai dan putus asa. Pikiralah yang memberitahukan kepada seluruh tubuh apakah dia berhasil atau tidak. Kalau pikirannya mengatakan "kamu berhasil, maka harusnya dia berhasil". Sebaliknya, kalau pikirannya mengatakan "kamu akan gagal, maka percayalah kegagalan itu sudah terjadi sebelum mencoba".

Budha juga mengajarkan bahwa the mind is everything. What you think, you become, artinya kurang lebih "Pikiran adalah segalanya. Apa yang Anda pikirkan, akan terjadi".

Kutipan-kutipan motivasional yang dikemukakan dan ditulis puluhan tahun, bahkan ratusan tahun silam oleh sejumlah orang, masih sangat aktual untuk diterapkan pada masa kini. Menjadi acuan pralktis bagi banyak orang untuk bisa mengatasi masalah dan keluar dari situasi sulit dan berhasil.

Seperti Napoleon yang adalah seorang penulis Amerika Serikat beraliran pemikiran baru yang menjadi salah satu produser genre sastra kesuksesan pribadi modern pertama. Ia dianggap luas sebagai salah satu penulis buku bertopik kesuksesan terhebat.  Lahir 26 Oktober 1883, Virginia USA dan meninggal 8 November 1970, dan puluhan buku sudah ditulisnya masih dibaca secara luas.

Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, saat ini kita dapat mengukur dan melacak bagaimana kepercayaan dapat membentuk hasil, yang terus dikembangkan tanpa batas oleh para ilmuwan dan praktivis sumber daya manusia dan motivasi.

Seorang psikolog  dari Stanford bernama Carol Dweck menemukan bahwa beberapa orang memiliki "mindset tetap" dan percaya bahwa mereka tidak dapat mengubah kemampuan mereka. Orang lain memiliki "mindset berkembang". Sejumlah ahli percaya bahwa mereka dapat berupaya memperbaiki diri.

Dweck dan koleganya mempelajari 373 siswa dan melacak kinerja akademik mereka dari awal kelas tujuh hingga akhir kelas delapan. Mereka menemukan bahwa mereka yang memiliki mindset berkembang  "think-I-can-think-I-can'd", naik ke rata-rata nilai, sedangkan mereka yang memiliki mindset tetap tetap sama betul-betul tidak berubah. Artinya ketika para siswa ini berpiir bisa naik nilai rata-rata kelasnya, maka itu juga terjadi dan nilai rata-ratanya meningkat.

Percobaan lain dilakukan dan juga telah ditunjukkan bahwa jika, sebelum melakukan tes IQ, orang membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa IQ dapat diubah dan bukan diperbaiki berdasarkan gen, skor IQ mereka meningkat. Sebaliknya, kalau seseorang membaca artikel yang mengatakan IQ tidak bisa diperbaiki, maka test IQ-nya menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun