Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mendisplinkan Karyawan Tanpa Menghukum

28 September 2018   11:22 Diperbarui: 28 September 2018   19:01 3266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: danaballlaw.com

Siapa yang paling bertanggungjawab agar setiap karyawan bekerja dengan disiplin penuh dalam sebuah perusahaan?

Pengawas langsung bertanggung jawab untuk menjaga disiplin dan moral di antara karyawan. Sebagai seorang supervisor misalnya, memiliki bertanggung jawab untuk penegakan aturan perusahaan. Hal ini penting yaitu tanggung jawab yang harus dilakukan yang membutuhkan fairness atau ketidakberpihakan, penilaian yang baik, dan keberanian untuk menunjukkan ketegasan yang diharapkan.

Oleh karena itu, tindakan disipliner harus dilakukan oleh supervisor langsung kepada karyawannya. Namun, untuk menghindari rasa malu dan pelanggaran kebijakan dan aturan perusahaan serta kontrak yang ada, sebelum mengambil tindakan disipliner yang melibatkan surat peringatan, penangguhan atau pemecatan, ia harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan atasannya dan manajer sumber daya manusia. Harus faham latar belakang mengapa kebijakan atau aturan tertentu didirikan.

Mendisiplinkan Karyawan

Mendisiplinkan karyawan pada dasarnya merupakan usaha menegakkan aturan, sistem dan prisedur serta berbagai guidance yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Akan tersedia berbagai cara, metode bahkan strategi yang bisa dilakukan oleh seorang manajer atau supervisor agar karyawannya bisa memiliki disiplin yang tiggi.

Sejumlah literature mencatat dan terus mengembangkan berbagai cara yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan disetiap perusahaan. Gary Dessler (2017) mengemukakan sejumlah cara atau langkah yang tersedia untuk membuat karyawan memiliki disiplin yang tinggi.

  1. Pastikan tersedia bukti mendukung bila terjadi kesalahan karyawan.
  2. Pastikan untuk melindungi hak-hak karyawan dalam proses hukum.
  3. Berikan peringatan karyawan tentang konsekuensi disipliner atas dugaan pelanggaran yang dilakukan
  4. Setiap masalah disiplin diselidiki secara obyektif agar tidak salah menduga.
  5. Investigasi yang dilakukan harus menghasilkan bukti pelanggaran yang substansial.
  6. Terapkan aturan, perintah, atau hukuman yang berlaku tanpa diskriminasi.
  7. Pertahankan hak karyawan untuk berunding.
  8. Jaga martabat karyawan dengan baik.
  9. Dengarkan apa yang dikatakan orang.
  10. Dapatkan fakta dengan baik, benar dan lengkap
  11. Jangan Bertingkah selagi marah.
  12. Patuhi proses banding disipliner perusahaan

Disiplin Tanpa Hukuman

Discipline Without Punishment, begitulah salah satu statement dalam literature Manajemen Sumber Daya Manusia. Mungkinkah seseorang karyawan yang melakukan pelanggaran disiplin, aturan perusahaan tanpa dikenakan hukuman? Jawabannya mungkin, dan sangat mungkin untuk dikembangkan terus cara-cara tanpa hukuman ini.

Ini sejalan dengan paradigma baru tentang Manajemen Sumber Daya Manusia yang menekankan pada Talent Management Approach. Pada pendekatan ini, menonjolkan upaya memberikan tempat yang sangat poenting, vital dan strategis bagi seorang manusia yang bekerja dalam sebuah perusahaan.

Saat ini, difahami bahwa manusia bukanlah sekedar alat produksi saja yang hanya dipakai saat perlu dan dibuang saat tidak perlu. Ini era dimana manusialah sebagai penentu segala sesuatu dalam kemajuan suatu perusahaan

Pendekatan talent manajemen menempatkan manusia sebagai orang yang kaya akan bakat, potensi dan peluang membawa perubahan mendasar untuk masa depan perusahaan. Oleh karena itu pengembangan disipling tanpa hukuman menjadi instrument baru dalam manajemen sumber daya manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun