Gunakan Kacamata Politik untuk Memahami dan Menanggapi Isu Politik

Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain: politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles).

Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara. 

Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.

Begitulah definisi dasar dari yang namanya kata politik itu. Secara ringkas dan sederhananya, berpikir dan berbicara politik selalu terkait dengan beberapa konsep kunci yaitu, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.

Jadi, sesungguhnya semua orang kenal dengan "politik", bahkan sering menggunakan Bahasa politik dalam berkomunikasi setiap hari. Tetapi, pertanyaannya adalah apakah semua memahami makna dan pengertian politik itu sendiri? Nampaknya, di sinilah problemnya, ketika semua orang merasa paham politik tetapi sebetulnya tidak tahu tentang politik tetapi lalu "berpolitik". Akibatnya yang terjadi "kekacauan politik di mana-mana".

Di tengah-tengah masyakat yang tidak faham dengan benar, sering kali politik diartikan dengan hal-hal yang negative dan tidak baik dan bahkan perlu dihindarkan. Karena di sana dilihat dan diartikan ada kebusukan, kecurangan, penipuan, pembohongan dan sebagainya. Pemahaman ini tidak sepenuhnya salah, karena orang-orang yang dikenal sebagai pelaku politik, memiliki kecenderungan sikap dan perilaku yang buruk dan merusak.

Kacamata Politik

Yang seharusnya dilakukan adalah gunakanlah kacamata politik untuk memahami dan menanggapi masalah atau issue politik. Jangan gunakan kacamata politik untuk menyelesaikan masalah hukum. 

Pakar hukum berkata bahwa peristiwa hukum atau proses hukum harusnya dilihat dengan perspektif hukum sehingga dengan begitu akan dihasilkan kesimpulan yang memiliki argumen hukum sebagai yang mendasarinya. 

Sebaliknya, kesimpulan hukum akan sangat kehilangan konteks dan juga argumen yang benar mana kala digunakan analisa dengan perspektif maupun pandangan dan paradigm politik.

Paradigma itu merupakan pandangan-pandangan atau kaca-mata dari sisi manakah seseorang melihat suatu objek, peristiwa, kejadian atau situasitertentu.