Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia dalam MEA, Sudah Sesuai Jalur?

19 April 2018   08:14 Diperbarui: 19 April 2018   17:34 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.kompasiana.com/ekonomi

(vi). Daya saing SDM

(vii). Tingkat perkembangan ekonomi akan mengelompok pada level Negara Maju, Negara Dinamis, Negara berpendapatan menengah, dan negara belum maju. Indonesia ada di level 3.

(viii). Tantangan kepentingan nasional yang harus diprioritaskan dan diamankan, sementara kepentingan kawasan menjadi prioritas kedua. Hal ini akan menjadi hambatan serius bagi pelaksanaan komitmen liberalisasi.

(ix). Kedaulatan negara akan ditantang dengan munculnya pembatasan kewenangan suatu negara menggunakan kebijakan fiskalnya, keuangan dan moneter untuk mendorong kinerja ekonomi dalam negeri. Sehingga dibutuhkan kesadaran politik yang tinggi karena hilangnya kedaulatan negara akan menjadi pengorbanan terbesar anggota asean itu sendri.

Permasalah utamanya adalah apakah Indonesia menjadi salah satu negara yang unggul dalam kawasan MEA ? Pertanyaan ini menjadi sangat penting mengingat kondisi empiris Indonesia saat ini masih menghadapi banyak masalah. Untuk disebutukan beberapa masalah antara lain masih tertinggal dengan beberapa negara lain seperti Singapura, Malaysia dan Thailand,  tingkat perkembangan ekonomi masih peringakt 3, kinerja ekport masih diurutan 4

perkembangan ekonomi makro tidak sejalan dengan perkembangan product domestic bruto perkapita, inklim investasi Indonesia yang masih jauh dari mendukung, masuknya produk-produk murah dari negara2 yang sangat mungkin melakukan politik dumping, penyeludupan atau bahkan manipulasi data impor yang akan melumpuhkan usaha dalam negeri Indonesia.

Makalah ini akan coba melakukan kajian tentang kesiapan Indonesia memasuki MEA yang akan berlaku 31 Desember 2015 dengan perspektif future management dengan pendekatan change-adept organization berbasis inovasi management.  Satu hal harus difahami, bahwa tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak bisa menjadi unggul dalam MEA !

B. LANDASAN TEORI

Future Management :

Berdasakan fakta dan harapan yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, menunjukkan bahwa Indonesia harus membuat terobosan agar mampu bersaing bahkan memiliki keunggulan dibandingkan dengan Negara lain dalam kawasan MEA maupun networking yang terkait dengan MEA itu sendiri. Ya, Indonesia membutuhkan terobosan manajemen, dan terobosan manajemen ini hanya bisa dibangun dari suatu inovasi manajemen yang tepat dan akurat. Tanpa inovasi manajemen maka sumberdaya yang dimiliki tidak akan mampu bersaing dengan negara lainnya.

Indonesia harus memapu menggunkana pendekatan future management dalam menghadapi MEA agar mampu bersaing bahkan memimpin semua dinamika dalam kawasan MEA itu sendiri. Kalau Indonesia tidak mampu, mampu Indonesia akan menjadi follower saja dari Negara lain, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun