Sebelum membahas lebih dalam tentang demokrasi, apakah kalian tau apa itu demokrasi dan apakah demokrasi yang ada di Indonesia sudah berjalan dengan baik untuk rakyat nya? Mari kita bahas..
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yang berarti 'Demos' dan 'Kratos'. Demos sendiri memiliki arti sebagai rakyat atau khalayak, dan kratos memiliki arti pemerintahan. Jika menurut H. Harris Soche, demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan rakyat. Dengan kata lain, rakyat merupakan pemegang kekuasaan dalam pemerintahan yang memiliki hak untuk mengatur, mempertahankan, serta melindungi diri mereka dari adanya paksaan dari wakil-wakil mereka. Dengan arti singkat, bahwa demokrasi ialah jalan nya sebuah pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.
Dimana setiap warga negaranya diperbolehkan untuk berpartisipasi secara langsung maupun tidak langsung yang dimana diwakilkan melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Di Indonesia sendiri, badan yang mewakili rakyat dalam perumusan ini dijalankan oleh legislative atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sebelum menjadi seorang Dewan Perwakilan Rakyat, terdapat banyak tahapan yang harus dilalui, karena seorang Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum menggunakan pencoblosan surat suara.
Namun dalam lapangan, pemilihan seorang Dewan Perwakilan Rakyat menuai banyak pro dan kontra. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang politikus untuk mendapatkan suara terbanyak dalam perolehan suara dengan calon anggota legislative yang lainnya.
Contoh nyata dalam lapangan dunia nyata saat musim- musim pemilihan calon legislative adalah dengan banaknya baliho di sepanjang jalan yang dimana bertujuan agar orang yang berlalu lalang disekitar jalan tersebut mengetahui nama, nomor calon anggota legislative, partai calon anggota legislative,serta tujuan- tujuan yang lainnya.
Tak hanya itu, pada saat musim- musim pemilihan calon anggota legislative terdapat serangan fajar. Serangan fajar ini hanya berlaku dalam dunia politik. Yang dimaksud sebagai serangan fajar ialah istilah lain dari politik uang untuk mendapatkan suara terbanyak dari satu calon untuk menduduki posisi sebagai pemimpin politik. Serangan fajar ini tidak hanya berbentuk uang saja. Bentuk serangan fajar dapat berupa sembako, dana pendidikan, merchandise, dan masih banyak pilihan lainnya.
      Tak hanya serangan fajar, banyak cara yang dilakukan calon anggota legislative untuk mendapatkan suara terbanyak dan menjadi pemenang dalam pemilihan umum. Kecurangan dalam manipulasi atau intervensi (campur tangan) illegal yang berbentuk dengan meningkatkan pembagian suara dari calon kandidat yang dipilih, mengurangi atau menurunkan pembagian suara dari kandidat lawan.
Terdapat instansi yang mengatasi segala permasalahan pemilu, yaitu badan pengawas pemilu atau biasa disebut dengan BAWASLU. Tugas BAWASLU meliputi menyusun standart operasionalan penyelenggaraan pemilu di setiap tingkatan, melakukan pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran pemilu dan sengketa proses pemilu, mencegah terjadinya praktik politik uang, mengevaluasi jalannya pemilihan umum, mengawasi pelaksanaan peraturan KPU, mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilu yang terdiri atas pemuktahiran data pemilih sementara serta daftar pemilih tetap, penataan dan penetapan daerah pemilihan tingkat kabupaten atau kota, pelaksaan dana kampanye, pengadaan logistic pemilu dan pendistribusiannya, pelaksanaan pemungutan suara hasil pemilu di tempat pemungutan suara, pergerakan surat suara, berita acara perhitungan suara,rekapitulasi hasil perhitungan suara di setiap tingkatan, melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hal itu dilakukan karena semata- mata nafsu dan kepuasan pribadi atau sekelompok orang. Karena jika kemenangan maka akan menaikkan citra partai politik dari asal calon kandidat tersebut. citra yang baik bagi sebuah partai politik sangat diperlukan untuk meyakinkan rakyat dengan calon- calon dari partai tersebut di masa depan yang juga diharapkan menang dalam pemilihan umum. Pelanggaran- pelanggaran tersebut tidak hanya dalam pemilihan calon legislative saja. Disemua keadaan dunia politik, kecurangan- kecurangan  seperti itu adalah hal yang biasa.
      Anggota dewan perwakilan rakyat yang membuat keputusan dengan presiden dapat kaji ulang dan bisa saja tidak disetujui oleh masyarakat umum. Contohnya saja, banyak suara mahasiswa di Jakarta  yang menyerukan demo menolak  tujuh tuntutan yang meliputi penuntasan seluruh pelanggaran HAM, pewujudan reforma agrarian sejati, pengesahan RUU pro rakyat dan menolak RUU pro oligarki, wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis, menindaktegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif, menurunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi, dan menindak tegas para pejahat konstitusi dan menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Hal itu dilakukan para mahasiswa pada 21 April 2022.
      Pendemostrasian mahasiswa ini salah satu bentuk demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia. Pendemostrasian dilakukan oleh mayoritas para mahasiswa, namun tidak menutup kemungkinan ada masyarakat sipil dari berbagai kalangan profesi yang ikut menyuarakan hak nya dalam tata kelola pemerintahan yang sedang berjalan.
