Mohon tunggu...
Muhammad YahyaAnshari
Muhammad YahyaAnshari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Life enthusiast and love discuss about how to get money or how became a rich guy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Gen Z dalam Membentuk Masyarakat Digital Berbudaya di Indonesia

21 Maret 2024   14:56 Diperbarui: 21 Maret 2024   14:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto team sosial media. Sumber: Dok. Pribadi M Yahya Anshari

Di era di mana teknologi digital merajai hampir setiap aspek kehidupan, masyarakat Indonesia, terutama generasi Z, telah memperlihatkan perubahan signifikan dalam budaya mereka. Digital culture, yang merupakan cerminan dari bagaimana teknologi digital memengaruhi cara kita berkomunikasi, berinteraksi, dan bahkan berpartisipasi dalam proses politik, telah menjadi semakin meresap dalam masyarakat Indonesia. 

Generasi Z, yang merupakan kelompok yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh dan berkembang dalam era digital. Mereka akrab dengan teknologi dan memiliki kecakapan dalam mengoperasikan perangkat digital serta beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi baru. Hal ini membentuk fondasi kuat untuk adopsi digital culture di kalangan mereka.

Bagi generasi Z, digital culture bukan hanya tentang menggunakan media sosial atau bermain game online, tetapi juga tentang membangun identitas digital, mengekspresikan diri, dan terlibat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik. Mereka lebih cenderung mencari informasi melalui platform online, berpartisipasi dalam diskusi politik di media sosial, dan menggunakan teknologi untuk menyuarakan pendapat mereka. 

Membangun Masyarakat Digital Berbudaya

Dalam konteks ini, digital culture berperan sebagai pendorong keterlibatan politik generasi Z dan membentuk masyarakat digital berbudaya di Indonesia. Namun, penting untuk diingat bahwa digital culture juga membawa tantangan dan tanggung jawab baru.

  1. Pemahaman Informasi: Generasi Z perlu dilengkapi dengan keterampilan kritis untuk mengevaluasi informasi yang mereka temui secara online, menghindari penyebaran berita palsu, dan memahami perspektif yang beragam.

  2. Partisipasi yang Bertanggung Jawab: Meskipun digital culture memfasilitasi partisipasi politik yang lebih luas, penting untuk memastikan bahwa partisipasi tersebut dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.

  3. Inklusi dan Representasi: Masyarakat digital berbudaya harus memastikan bahwa semua suara, termasuk suara dari kelompok minoritas dan rentan, didengar dan dihargai dalam ruang digital.

Dengan memahami peran digital culture dalam membentuk masyarakat digital berbudaya, Indonesia dapat terus memperkuat fondasi demokrasi dan menghadapi tantangan yang terus berkembang dalam era teknologi digital. Generasi Z, dengan kecakapan digital mereka, memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan positif dalam proses demokrasi dan pembangunan negara.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun