Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Fenomena Soft Saving di Kalangan Gen Z

13 Maret 2024   15:01 Diperbarui: 14 Maret 2024   02:18 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi soft saving.(Shutterstock/Farknot Architect via Kompas.com)

Tampaknya Generasi Z mengadopsi pendekatan yang lebih santai terhadap keuangan jangka panjang mereka. Tren "soft saving" menekankan kehidupan saat ini daripada fokus pada pensiun dini atau tabungan jangka panjang.

Meskipun hal tersebut bisa menjadi refleksi dari nilai-nilai dan prioritas yang berubah dalam budaya mereka, penting untuk diingat bahwa membangun tabungan yang kuat dan memperoleh keuntungan dari bunga majemuk tetap merupakan bagian penting dari perencanaan keuangan yang sehat.

Tampaknya Generasi Z dan orang dewasa muda Amerika pada umumnya mengalami pergeseran dalam prioritas keuangan mereka. Mereka lebih cenderung menekankan pengalaman yang mendukung pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan emosional daripada fokus pada pensiun dini atau tabungan jangka panjang.

Konsep "soft saving" mencerminkan respons terhadap kebutuhan dan keinginan saat ini dalam perekonomian yang berubah. Meskipun ada gerakan seperti FIRE (Financial Independence Retire Early), yang mendorong efisiensi keuangan untuk mencapai kebebasan finansial, banyak orang muda merasa kesulitan dalam mencapai tujuan ini karena tantangan ekonomi yang dihadapi.

Inflasi yang meningkat, bersama dengan biaya hidup yang terus naik, menjadi penghalang bagi banyak orang muda dalam meraih kesuksesan finansial. 

Tantangan seperti gaji yang lebih rendah, utang mahasiswa yang besar, dan meningkatnya biaya makanan serta perumahan semakin membebani generasi milenial dan Gen Z.

Hal tersebut merupakan kondisi yang menantang dan penting bagi generasi muda untuk mencari solusi yang sesuai dengan situasi mereka, seperti memperhatikan perencanaan keuangan yang adaptif dan mencari cara untuk mengelola utang serta memperoleh penghasilan yang stabil.

Temuan dari Intuit menunjukkan bahwa banyak Generasi Z merasa ragu-ragu dalam menetapkan tujuan keuangan jangka panjang dan memiliki kekhawatiran tentang persiapan pensiun mereka di masa depan. Mayoritas dari mereka lebih memilih untuk meningkatkan kualitas hidup sekarang daripada menabung lebih banyak untuk masa depan.

Fokus pada kualitas hidup yang lebih baik bisa mencerminkan kebutuhan akan pengalaman dan pencapaian pribadi, seperti perjalanan panjang, yang dianggap lebih penting daripada menabung. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan keamanan finansial jangka pendek, termasuk memiliki dana darurat yang memadai.

Para ahli keuangan sering merekomendasikan menyisihkan dana darurat yang cukup untuk menutupi pengeluaran minimal selama tiga hingga enam bulan. Jika target ini terlalu besar, memulai dengan menabung untuk kebutuhan mendesak seperti perbaikan mobil atau tagihan medis bisa menjadi langkah yang lebih realistis.

Saat berbicara tentang perencanaan keuangan, penting untuk mencari keseimbangan antara menikmati hidup saat ini dan mempersiapkan masa depan. 

Membuat keputusan yang bijaksana tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya keuangan dapat membantu mencapai tujuan jangka pendek dan panjang dengan lebih efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun