Mohon tunggu...
Jejak Pena Yuni
Jejak Pena Yuni Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, Buzzer, Culinary, Content Writer

Blogger, Buzzer, Culinary, Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jangan Marahi Anak, Nanti Malah Ngelawan

27 Agustus 2023   15:39 Diperbarui: 30 Agustus 2023   04:16 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memarahi anak | shuttestock

Rupaya apa yang kulakukan membuahkan hasil. Meski perubahan sikap Fawaz tidak terlihat drastis, namun sedikit demi sedikit ia mulai berubah. Bahkan aku pun dianggapnya teman curhat kala kami berdua sedang berada di rumah. 

Memang, memiliki anak lelaki yang beranjak remaja itu gampang-gampang susah. Meski ia masih menjadi tanggungan kita, bukan berarti kita mengekangnya. Tidak boleh begini, tidak boleh begitu. Anak yang merasa dikekang kemungkinan ia akan berbuat nekat diluar sepengetahuan orang tuanya.

Ketakutanku sebagai seorang ibu seringkali beralasan. Pasalnya teman-teman Fawaz beragam. Ia termasuk anak yang mudah bergaul dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ada yang suka merokok, ada yang mendapatkan fasilitas mewah dari orang tuanya, ada yang hobi nongkrong, bahkan ada yang hobi bolos sekolah. 

Aku takut Fawaz kena pengaruh buruk di luar sana. Namun, aku berusaha memberinya pengertian, Fawaz boleh bergaul dengan siapapun, namun jangan sampai terpengaruh oleh kebiasaan buruk teman-teman yang kurang baik. Alangkah baiknya Fawaz bisa memberikan contoh baik kepada teman-teman agar mereka mau meninggalkan kebiasaan buruknya.

Selalu kalimat itu yang  kutanamkan kepada Fawaz setiap hari. Selain itu aku juga memberinya pengertian untuk senantiasa taat menjalankan sholat lima waktu. Dengan sholat, hati tenang dan kita dituntun untuk senantiasa berbuat baik. 

Nah moms....belajar tentang kehidupan itu memang tidak ada sekolahnya, melainkan kita dapat belajar dari pengalaman hidup. Pengalaman berkeluarga, lalu mendidik anak, tentu menjadi sebuah pelajaran berharga yang bisa kita tularkan kepada orang lain. 

Aku pun banyak  belajar dari kisah teman-teman Fawaz, dimana beberapa waktu lalu saat kami pindahan dari Bali ke Blitar, beberapa teman Fawaz ikut ke Blitar untuk liburan.

Aku senang bisa mengajak serta mereka ke kampung halaman. Namun dibalik itu semua, ternyata ada teman Fawaz yang tidak minta ijin ke orang tuanya. Bahkan orang tuanya pun baru mengetahuinya setelah tetanggaku bercerita kepadanya. Padahal teman Fawaz ini anak orang berada, kedua orang tuanya bekerja, namun hubungan mereka kuranglah baik. 

Orang tua yang takut menegur anaknya, bahkan cenderung membiarkannya. Disaat tertentu, si anak dilayani seolah ia masih anak kecil. Mandi disiapkan air dan perlengkapannya, makan diambilkan peralatan makannya dan sebagainya. Ironisnya, ketika si anak meminta sesuatu namun orang tua belum bisa memenuhinya, ternyata si anak marah besar. Sungguh inilah yang membuatku miris.

Mengelola emosi anak dengan baik bukan perkara mudah. Butuh kesabaran dan ketelatenan. Aku pun merasa belum bisa menjadi ibu yang baik. 

Ketika Fawaz marah, aku pun menimpalinya dengan emosi yang meluap. Padahal emosi dilawan dengan emosi tentu akan makin meluap. Alangkah baiknya jika emosi dilawan dengan diam, supaya amarah itu redam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun