Mohon tunggu...
Yuni Candra
Yuni Candra Mohon Tunggu... Dosen

Akademisi, Pengamat, Trainer, Penulis, dan Peneliti

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mengolah Tradisi, Menyulap Pisang Menjadi Peluang Emas

12 Agustus 2025   23:16 Diperbarui: 12 Agustus 2025   23:22 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Peserta Kegiatan Pelatihan Pengembangan Inovasi UMKM 

Harapan yang Tumbuh

Program KKN memang singkat, tetapi manfaatnya dapat berjangka panjang. Warga memperoleh keterampilan dan ide segar, sementara mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata menerapkan teori di tengah masyarakat.

Keripik pisang lumer hanyalah awal. Dari sini, potensi lokal lain, mulai dari minuman herbal hingga kerajinan tangan dapat dikembangkan dengan sentuhan kreativitas dan inovasi.

Masa depan desa tak lagi identik dengan keterbelakangan, melainkan pusat inovasi. Korong Gantiang membuktikan bahwa perubahan dapat dimulai dari ide sederhana, kolaborasi, dan keberanian mencoba.

Seperti diungkapkan Dr. Yuni Candra, "Kreativitas dan inovasi akan membuat produk kita dicintai konsumen." Dan Dr. H. Rahmat menambahkan, "Brand yang unik akan membuat orang mencarinya kembali."

Di setiap gigitan keripik pisang lumer, tersimpan rasa tradisi, kerja keras, dan mimpi besar yang layak diperjuangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun