Saat seseorang berpindah ke tempat baru, mereka tidak hanya membawa tubuh mereka, tetapi juga seluruh identitas budaya dan tradisi hidup mereka. Ini sangat terlihat pada migrasi orang Jawa ke Sumatera termasuk migrasi kuliner. Bakso dan mie ayam adalah contoh sempurna. mereka memakai telur ala gudeg jogja yang dibacem (berwarna coklat). Minuman jamu juga ada yang dijual dengan sepeda berkeliling dari kampung ke kota. Migrasi orang Jawa ke Sumatera adalah cerita panjang tentang adaptasi, perjuangan, dan pelestarian budaya. Mereka tidak hanya mengisi kebutuhan tenaga kerja, tetapi juga memperkaya demografi dan budaya Sumatera dengan tradisi, bahasa, seni, dan terutama, kuliner khas Jawa yang kini menjadi bagian integral dari identitas lokal.
Migrasi besar-besaran orang Jawa ke Sumatera, baik melalui program transmigrasi kolonial maupun pascakemerdekaan, tidak hanya mengisi kebutuhan tenaga kerja tetapi juga menciptakan fenomena akulturasi dan asimilasi budaya yang unik. Ini bukan sekadar perpindahan penduduk, melainkan pertemuan antara budaya Jawa yang kental dengan budaya-budaya lokal yang sudah ada di Sumatera, seperti Batak, Melayu, Minangkabau, atau Lampung.
Makanan nasi rames ala-ala Jawa Tengah yang aslinya gurih, diadaptasi dengan bumbu lokal Sumatera yang lebih pedas atau kaya rempah.
Di bidang usaha mikro kecil menengah orang Jawa yang bermigrasi membawa serta keahlian dalam pertanian, kerajinan, dan perdagangan. Mereka berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal, terutama di sektor UMKM khusus lagi kuliner. Keberadaan penjual makanan keliling khas Jawa sudah menjadi pemandangan umum. Migrasi ini telah membentuk identitas multikultural yang kaya di jalan Sei Medan dan Sumut pada umumnya. Budaya Jawa berinteraksi, beradaptasi, dan berakulturasi dengan budaya lokal, menciptakan suatu harmoni baru yang unik. Pujakusuma, putra Jawa kelahiran Sumatera. Sayang belum sempat ketemu sprinter Mardi Lestari, pegawai bank Sumut. Mungkin lain kali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI