Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dosen - Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

In Memoriam Pak Sadik

12 Juli 2019   14:42 Diperbarui: 13 Juli 2019   06:59 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah selesai, pak Sadik memulai lagi: Berhituuunnnngggg .... Lalu Edi menyahut: Satu, lanjut Asih: Dua. Setelah selesai pak Sadik lagi lagi memberi komando: Berhituuunnnngggg .... "Satu!", tukas Edi. Lanjut sebelahnya, "Dua, tiga, empat, lima ...dst". Hla kok pas sudah selesai pak Sadik masih memberi komando lagi:  Berhituuunnnngggg .... Dengan semangat lagi lagi Edi menyahut: Satu .... Lanjut Asih bilang: dua ..... sebelahnya: tiga, berlanjut empat, lima, enam, dan seterusnya.  #eh LAGI lagi pak sadik ngasih komando:   Berhituuunnnngggg .... (kalau dilanjut bisa bisa jadi bilangan hitung tak terhingga). Mengingat ada keanehan ini, salah seorang teman kami (sebut saja Anas) merasa ada sedikit keganjilan. Nah yang menjadi pertanyaan:  Mengapa pak Sadik mengulang ulang kasih komando untuk berhitung .... Jawaban ada dibawah ini

#smp1karanganyar #smpNegeri #smpSiji #karanganyarSolo #RIPpak Sadik #Sadik Hadi Prayitno #guruOR #kelas3A #olahraga

Jawab: ternyata kurang kata "MULAI". Jadi biar pak Guru bilang dulu, "Berhituuunnnggg  ...mulai!" baru kemudian pasukan memulai penghitungan. . Hahaha ada ada saja. Semoga pak Sadik meninggal dalam keadaan baik (husnul khatimah), aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun