Mohon tunggu...
Yuni R
Yuni R Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Global Social Culture" pada Media

25 November 2018   10:38 Diperbarui: 25 November 2018   12:17 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

GLOBAL SOCIAL CULTURE PADA MEDIA TELEVISI 

Tahukah anda ?  Ternyata arus Globalisasi membawa pengaruh signifikan terhadap perubahan global social culture kemasyarakatan. Globaliasi menciptakan berbagai tantangn yang harus dihadapi dan di jawab, tidak dapat dipungkiri lagi globalisasi kini menjadi satu kata yang familiar di seluruh dunia pro dan kontra pun selalu mewarnai perjalanan globaliasi sebagai fenomena. 

Dengan perkembangan yang sangat cepat dalam bidang teknologi yang mampu menggabungkan beberapa informasi dalam model interaksi yang berbeda yaitu tidak perlu secara verbal dan ini menyebabkan situasi dan kondisi kehidupan antar bangsa dan negara tanpa batas. Media adalah power hegemoni masyarakat modern dalam mengubah tatanan struktur politik, ekonomi dan sosial budaya. 

Meskipun di sisi lain media membawa dampak positif dalam memberikan informasi yang cepat dan isi gagasan tersebut membawa pada masyarakat yang berfikir kritis. Tetapi kaum kapitalis memanfaatkan media sebagai upaya memasarkan produk dan menciptakan masyarakat ke dalam budaya konsumtif. 

Beragam media yang ada seperti internet,  radio, surat kabar, televisi dan lain sebaginya media ini digunakan masyarakat modern untuk mendapatkan informasi. Siaran televisi merupakan media yang banyak di konsumsi masyarakat pada umunya. 

Televisi sendiri adalah media utama yang dapat dinikmati, mudah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat menjadi populer dibelahan dunia berkembang. Penyerapan budaya asing pada siaran televisi sangat banyak dijumpai dengan semakin terjangkaunya biaya berlangganan TV berbayar banyak orang tua rela menggeluarkan ratusan ribu untuk bisa menonton siaran TV asing. 

Aktivitas menonton berawal dari sebuah mencari informasi dan hiburan yang kemudian menjadi kebiasaan seharian. Konstruksi budaya melalui media televisi dalam bukunya yang berjudul Etika Komunikasi( 2007), Haryatmoko menjelaskan bahwa televisi sebagai media menyebarkan ke seluruh tubuh sosial tidak hanya ide pembebasan, tetapi juga nilai hedonis sehingga akhirnya mempengaruhi integritas sosial. Integritas sosial menghadapi kendala dalam bentuk individualisme narcisik. Hanyut dalam arus hedonisme individual, individu ini cenderung memuja kultur masa kini. ( Haryatmoko,2007).

Salah satu penyebab terjadinya perubahan budaya adalah melalui tayangan sinetron. Samapi saat ini sinetron masih banyak diminati oleh penonton di Indonesia. Ini  dibuktikan ditayangkan pada waktu prime time dan memiliki rating yang tinggi. Perilaku yang agak berlibahan dan banyak meniru budaya asing masih banyak di sajikan dalam bentuk sinetron dan sering membuat dramatisir penonton. 

Tayangan sinetron berhubungan dengan kontruksi budaya terlihat dari aspek prilaku, bahasa dan gaya pakaian. Bahasa yang digunakan pada sinetron Indonesia banyak menggunakan bahasa perkotaan seperti LOE GUE dan bahkan salah satu stasiun televisi swasta Indonesia banyak menyajikan sinetron/film asing yang secara tidak langsung menyebarkan budaya asing di tengah masyarakat indonesia. 

Saat ini banyak orang yang kurang menggunakan bahasa daerahnya  karena takut dianggap tidak gaul. Fashion juga tidak jauh berbeda membawa dampak yang serius ditengah masyarakat misalnya saja penggunaan model pada sebuah iklan. Masyarakat cenderung akan mengkonsumsi produk dari iklan tersebut karena dari publik figurnya. Musik pun tidak jauh berbeda sekarang orang-orang lebih memilih musik yang bergenre asing seperti rock, R&B dan lain sebagainya banyak masyarakat yang mulai meninggalkan musik tradisonal  seperti keroncong. 

Dampak yang dihawatirkan adalah terjadinya ketidaktahuan akan nilai-nilai etika dan estetika dalam pandanagn hidup bermasyarakat karena berkembangnya budaya globaliasi pada tayangan televisi ataupun media lainya. Dampak selanjutnya akan terjadi pada konsumen akan memuculkan budaya konsumtif secara berlebihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun