Mohon tunggu...
Tania A P
Tania A P Mohon Tunggu... Freelancer - ..

Selamat Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Detoks Digital: Kenapa Social Media Fasting Itu Penting?

30 Maret 2024   12:34 Diperbarui: 30 Maret 2024   12:48 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, teman! Apa kabar? Kita bicara soal social media fasting, nih. Jadi begini, di dunia yang terus terhubung ini, kita seringkali merasa kayak terjebak dalam pusaran informasi. Setiap like, notifikasi, dan scroll di media sosial mengisi hari-hari kita. Tapi, ada cara sederhana yang bisa bikin pikiran kita segar dan semangat kembali. Yuk, kita bahas lebih friendly!

Apa Itu Social Media Fasting?

Jadi, bayangkan liburan dari dunia maya -- itu dia, social media fasting! Kamu bisa pilih berhenti sejenak dari Instagram, Facebook, dan Twitter. Durasinya bisa sehari, seminggu, atau bahkan sebulan. Selama periode itu, kita melepaskan diri dari kebisingan digital. No more endless scrolling, no more perbandingan hidup sama orang lain. Yang ada hanya momen-momen nyata dan koneksi yang tulus.

Kenapa Harus Coba?

1. Detoks Mental: Otak kita juga butuh istirahat, kan? Social media fasting memberikan kesempatan buat pikiran kita bernapas. Tidak ada lagi kelebihan informasi, tidak ada lagi FOMO (fear of missing out). Hanya ketenangan yang manis.

2. Tidur Lebih Nyenyak: Pernah nggak tidur gara-gara scroll terus di ponsel? Nah, cahaya biru dari layar itu bikin ganggu tidur. Dengan social media fasting, kita bisa tidur lebih baik dan bangun dengan semangat baru.

3. Bebas dari Perbandingan: Social media sering bikin kita membanding-bandingkan hidup sama orang lain. Nah, social media fasting ini membebaskan kita dari perangkap itu. Kita bisa fokus pada diri sendiri tanpa tekanan untuk selalu sepadan.

4. Produktivitas Naik: Ingat waktu-waktu kita nonton video kucing? Ya, itu dia, social media fasting memberikan kita waktu kembali. Tiba-tiba, kita bisa menyelesaikan tugas-tugas, baca buku, atau kejar hobi yang terlupakan.

5. Menemukan Kembali Passion: Kapan terakhir kali kamu melukis, menari, atau masak? Social media fasting bikin kita mau eksplorasi minat lain. Siapa tahu, bakat terpendam kita bangun dari tidurnya di dunia digital.

6. Koneksi Nyata: Daripada emoji hati, bagaimana dengan pelukan sungguhan? Social media fasting bikin kita lebih mau berinteraksi tatap muka. Telepon teman lama, ajak anak-anak main, atau berbicara dengan tetangga. Momen-momen kayak gini lebih berarti daripada sekadar like di layar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun