Generasi sandwich adalah generasi yang lahir di antara kedua generasi, yakni antara generasi orang tua yang kuno, jaman perang, dan generasi anak muda yang melek teknologi. Generasi sandwich dianggap memiliki beban tanggungan yang berat karena ada keharusan dalam dirinya yang mengatakan harus menafkahi kedua orang tua dan membiayai sekolah adik-adiknya. Generasi sandwich dikatakan memiliki mental yang kuat, tahan banting, tidak menyerah, memiliki keinginan untuk sukses dan merubah nasib yang tinggi.
Tidak lama ini muncul istilah baru, yang masih sam-sama menggunakan istilah makanan. Yakni generasi strawberry. Strawberry sendiri adalah buah yang tampak segar, eksotis namun mudah rapuh. Nah, hal itulah yang merujuk pada istilah generasi strawberry.
Anak muda masa kini (Generasi Z) sangat amat inovatif, kreatif, pemikiran mereka amat sangat segar dan bervariasi, namun sayangnya bila terkena tekanan, baik dari lingkungan kerja maupun yang lain, mereka sangat mudah merasa rapuh, psimis, dan merasa yang paling tersakiti.
Banyak anak muda yang masa kini update di masa sosial kalau dia sedang sedih, murung, kecewa, 24/7 galau walau tidak ada menyakiti. Mereka mengatakan ingin galau sepanjang hari untuk mengisi waktu luang. Padahal, energi negative jika dibiarkan berlama-lama tentunya tidak akan menjadi hal yang positif. Namun, tentunya tidak semua anak muda memiliki sifat seperti itu, kita tidak boleh menggeneralisasi keseluruhan.
Dikutip dalam jurnal, istilah sandwich berasal dari negara Taiwan. Dan Prof Renald Kasali menjelaskan salah satu hal dapat terjadinya generasi strawberry pada anak muda masa kini ialah didikan orang tua. Arahan dan  bimbingan  dari orang tua  merupakan  hal yang paling  penting dalam  mendidik  generasi  strawberry  ini.  Dengan  mengajarkan  anak untuk  tidak  manja  dan untuk  mendapatkan apa  yang  mereka  inginkan  harus  diberikan tantangan tersendiri, agar mereka mau berusaha mencapainya. Keterlibatan orang tua  merupakan salah satu  bentuk  partisipasi  orang tua  dalam pendidikan  dan  kehidupan  anak.  Keterlibatan  orang tua penting untuk  membantu  tumbuh kembang anak.
Dalam penelitiannya, Fikriyah et all menyimpulkan bahwa perlakuan orang tua berikut yang dapat menjadikan anak sebagai bagian dari generasi strawberry: 1)  memanjakan  anak,  2)  kurang  meluangkan  waktu bersama  anak, sehingga terjadi kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua, 3)  kecenderungan  melabeli anak  dengan  narasi-narasi  negatif,  4) memberikan perlindungan berlebihan (overprotective), dan 5) kecenderungan memaksa atau  menuntut  anak (perilaku otoriter).
Peran orang tua sangat penting sekali terhadap perkembangan anak dari sejak anak lahir  hingga  tumbuh  dewasa  untuk menanamkan  moral  dan  etika, serta bekal  anak  di masa yang akan datang. Sebaiknya orang tua selalu mengawasi tumbuh kembang anak terkait  perubahan  pola  pikir,  sehingga  anak  mulai  terlatih sejak  dini untuk  melakukan kebiasaan baik di lingkup sosial(Nandy, 2022).
Sumber :
2. Nandy.  (2022).  Parenting  Anak  dan  Prinsip Parenting  Pengembangan  Karakter. Gramedia Blog.
3. Fauzi, F. I., & Tarigan, F. N. (2023). Strawberry Generation: Keterampilan Orangtua Mendidik Generasi Z. Jurnal Consulenza: Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi, 6(1), 1-10.